Laporan : Hotna Ida Saragih
TANGERANG,poskota.net– Putus sekolah karena terkendala kemampuan ekonomi orang tua tidak membuat Gilang Ramadan, anak di Tangerang Selatan putus harapan. Bahkan, ia semakin tegar menerima kenyataan namun tetap bercita-cita menjadi artis.
Bahkan, demi meringankan beban orang tuanya, Gilang setelah pindah ke Tangsel sebulan terakhir, berjualan di sekitar Perumahan Graha Raya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah kisahnya viral, Gilang yang ingin menjadi artis karena mengagumi Muhammad Ibrahim atau yang lebih dikenal Baim Wong itu akhirnya bisa bertemu dengan idolanya tersebut.
Momen pertemuan mereka diunggah di kanal YouTobe akun Baim Wong @Baimpaula. Dalam video tersebut, Baim Wong menguntit aktivitas Gilang yang sedang berjualan di sekitar Jalan Boulevard Graha Raya, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel.
Saat itu, Gilang sedang menjajakan dagangannya di atas sepeda di dekat pintu masuk kluster Fortune Belleza. Baim lalu meminta sopirnya untuk membeli dagangan Gilang, lalu mengikuti anak tersebut pulang ke kontrakannya.
Momen pertemuan Gilang dan Baim pun tampak dramatis. Baim bertanya keseharian Gilang yang memilih membantu orang tuanya dengan berjualan. Gilang dan Keluarganya baru sekitar sebulan mengontrak di lokasi tersebut.
“Putus sekolah kamu?, kenapa?” tanya Baim Wong kepada Gilang dalam video yang diunggah 16 jam yang lalu saat diakses TangerangNews, Sabtu (25/7/2020) pukul 13.00 WIB.
“Iya, karena ekonomi sih. Ayah kerja terus di PHK,” jawabnya.
“Mau sekolah lagi? Mau kerja?” tanya Baim lagi.
“Mau Bang,” jawab Gilang.
“Sama om yuk,” ajak Baim.
“Hah, kerja apa?” sahut Gilang dengan ekspresi kaget mendengar ajakan Baim.
“Jadi artis,” jawab Baim sambil memegang pundak Gilang kemudian menyeka air matanya.
Setelah mendapat pertanyaan yang sama, Gilang pun menjawab mau ikut dengan Baim. Ia kemudian diminta tak lagi berjualan. Bahkan Gilang yang sudah mendapatkan respon dari Pemkot Tangsel akan mendapatkan akses untuk bersekolah, diajak Baim untuk masuk sekolah di sekitar kediamannya.
Momen Bahagia terpancar dari wajah Gilang, ia kemudian memeluk erat Baim. Isak tangis bahagia Gilang dan ibunya pun tak terbendung, Gilang memeluk tubuh ibunya.
Di akhir sesi, Baim menyatakan kesalutannya pada kepribadian Gilang. Ia telah memikirkan pekerjaan untuk Gilang yang akan menghantarkannya meraih mimpinya menjadi artis
