SMA 1 Pesanggaran Jadi Percontohan Pembelajaran Secara Tatap Muka — poskota.net
instagram youtube
logo

SMA 1 Pesanggaran Jadi Percontohan Pembelajaran Secara Tatap Muka

Rabu, 19 Agustus 2020 - 17:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Ahmad Sahroni

BANYUWANGI,poskota.net – Untuk memastikan pelaksanaan sekolah tatap muka tetap menerapkan protokol kesehatan, tim gugus tugas percepatan Covid-19 melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) di SMA 1 Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi (19/8/2020).

Tim monev melihat pelaksanaan protokol kesehatan yang dilaksanakan oleh sekolahan tersebut. Mulai dari kedatangan siswa hingga kepulangan para siswa. Pemantauan itu, juga diikuti langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Istu Handono dan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pesanggaran.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pelaksanaan protokol kesehatan itu, siswa yang datang menggunakan sepeda motor dan jalan kaki. Untuk yang menggunakan sepeda motor, para pelajar yang memasuki gerbang sekolah langsung disemprot desinfektan.
Setelah disterilkan, para siswa tetap di atas motor dan dilakukan cek suhu tubuh menggunakan thermogun. Selanjutnya, para siswa yang telah memarkirkan kendaraannya langsung jalan kaki menuju kelas.

Namun, sebelum masuk kelas mereka diwajibkan mencuci tangannya terlebih dahulu. Setiap kelas yang digunakan, ada salah satu guru yang standby mengabsen mereka menggunakan aplikasi sekolah dan juga menggunakan Handsenitizer.

Para siswa yang masuk dalam kelas, juga diwajibkan menggunakan masker dengan benar. Para guru yang mengajar juga diwajibkan menggunakan face Shield dengan benar. “Semua protokol kesehatan sudah dilakukan dan sesuai anjuran,” ujar Tim Monev Gugus Tugas Percepatan Covid-19, Edy Supriyono.

Edy menjelaskan, setidaknya ada tiga sekolahan yang menjadi pilot project kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Tiga sekolahan itu diantaranya SMKN 1 Banyuwangi, SLB dan SMAN 1 Pesanggaran. “Sebagai percontohan bagi yang lain, agar bisa menerapkan protokol kesehatan yang sama dengan tiga sekolahan tersebut,” katanya.

Edy mengatakan, dari hasil evaluasi keseluruhan di SMAN 1 Pesanggaran ini sudah sesuai. Jadi, pembelajaran secara tatap muka ini bisa dilanjutkan. “Memang masih ada satu dua item yang harus diperbaiki, tetapi itu tidak mengganggu proses pembelajaran,” terangnya.

Edy menambahkan, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat ini tidak memunculkan klaster pasien Covid-19 baru. Sehingga, KBM tatap muka bisa dilaksanakan. “Semoga tidak ada klaster baru dari lingkungan sekolah, jadi bisa tetap melaksanakan KBM tatap muka,” ungkapnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Istu Handono menjelaskan, keseluruhan sudah melaksanakan protokol kesehatan susuai anjuran. “Sudah menerapkan semua protokol yang sudah ditetapkan untuk sekolah,” katanya.

Istu mengatakan, semua pelajar mulai masuk ke sekolah hingga pulang mendapatkan perhatian dari sekolahan. Untuk sarana prasarana yang ada juga sudah sesuai dengan apa yang diperintahkan pemerintah. “Dalam dua minggu face pertama ini, kami hanya bisa berharap tidak ada klaster baru di lingkungan sekolah,” terangnya.

Sesuai dengan surat edaran gubernur, jelas dia, bahwa pelaksanaan tatap mula di zona orange ini dilaksanakan secara khusus dan penuh kehati-hatian yang luar biasa. Makanya, SMAN 1 Pesanggaran menjadi pilihan. Karena wilayah tingkat transmisi dan penularan Covid-19 rendah. “Tiga wilayah sekolah yang menjadi pilot project ini, menjadi kunci bagi tahapan-tahapan selanjutnya,” ungkapnya.

Namun, masih kata dia, apabila dalam pelaksanaan face pertama ini tidak terjadi penularan dan tidak ada hal-hal yang diinginkan. Maka, zona orange di Kabupaten Banyuwangi akan berubah menjadi zona kuning. “Jika zona sudah berubah kuning, maka skema akan ditingkatkan menjadi 50 persen di kecamatan-kecamatan lainnya,” terangnya.

Tetapi, kunci utamanya tetap ada izin dari wali murid dan rekomendasi dari komite sekolah. Untuk pihak sekolah juga tetap harus melakukan pemetaan pembelajaran yang dilakukan sistem daring maupun luring. “Jika sampai minggu kedua tidak ada klaster baru, maka dimungkinkan para bulan September akan kami usulkan penambahan sekolah yang mengadakan tatap muka,” jelasnya.

Kepala SMAN 1 Pesanggaran, Slamet Riyadi mengatakan, penerapan protokol dilingkungan sekolah ini dilakukan secara ketat. Hal ini, dilakukan karena tidak ingin adanya klaster baru yang muncul dari lingkungan sekolah. “Pelaksanaan tatap muka ini kami bagi menjadi dua gelombang, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan siswa yang ada di sekolah,” katanya.

Slamet menjelaskan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka ini, hanya beberapa pelajaran saja yang dilaksanakan. Untuk pelajaran yang bisa dilaksanakan dengan sistem daring, maka akan dilaksanakan sistem daring. “Tidak semua pelajaran, beberapa mata pelajaran saja yang tatap muka,” terangnya.

Berita Terkait

SPMB Banten 2025 Dikeluhkan Warga, Posko PWI Tangerang Kebanjiran Aduan
Ketulusan di Balik Seragam: Polres Simalungun Hadir Menjawab Harapan Rakyat Lewat Bedah Rumah di Simalungun
Sentuhan Hati Ibu Bhayangkari Simalungun: Mendampingi Kapolres dalam Mengenang Jasa Pahlawan di TMP Nagur
Kapolres Simalungun Dukung Program Adhyaksa Go Green Melalui Penanaman Pohon Bersama di Parapat
Polres Simalungun Bagikan 150 Paket Sembako Gratis Untuk Lansia Dan Masyarakat Sambut Hut Bhayangkara Ke-79
Finny Widiyanti usulan akan di Pecat, Sutimah kami Syukuri
KPK Haramkan Pemberian Hadiah Untuk Guru,Begini Penjelasannya
Gelar Khotaman Angkatan ke-7 SMA/SMK Insan Kamil Tartilla di GSG Kec. Legok 2024/2025 Berlangsung Khidmat dan Meriah
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:54 WIB

KPK Gelar Bimtek, Seluruh Pasangan Wajib Tau, Berikut Penjelasan Hamzah

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:49 WIB

Yeti : Peran Keluarga Kunci Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:45 WIB

Sambangi DPRD Kota Depok, Ini Yang Lakukan KPK

Senin, 23 Juni 2025 - 17:21 WIB

Pemerintah Kota Depok Kebut Sekolah Rintisan Gratis,Berikut Penjelasannya

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:32 WIB

Luar Biasa Walikota dan Wakil Walikota Depok Bergabung Bersama Ribuan Massa Dalam Depok Run Fest 2025

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:46 WIB

Kawal SPMB KPMP Kirim Pasukan Siluman, Pantau, Ambil Gambar dan Sikat Berikut Penjelasannya.

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:47 WIB

Cara Jitu Indra Jaya Tuntaskan Anak Putus Sekolah di Kota Depok,Berikut Penjelasannya

Senin, 16 Juni 2025 - 16:04 WIB

Pastikan Ketahanan Pangan Tetap Terjaga di Depok,Komisi B Dorong pembentukan BUMD, Berikut Penjelasannya

Berita Terbaru