Laporan: Ahmad Sahroni
BANYUWANGI,poskota.net – Jumlah kasus positif Covid-19 di Banyuwangi kini menjadi 114 kasus. Adapun yang telah sembuh sebanyak 77 orang dan 5 orang meninggal dunia. Dengan demikian, pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 32 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengungkapkan, sebagian dari mereka adalah kontak erat dengan pasien sebelumnya, dan 6 santri di salah satu pondok pesantren di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rio, sapaan akrabnya, lantas merinci pasien konfirmasi terbaru tersebut. Dari 16 kasus tersebut, empat pasien baru adalah kontak erat pasien konfirmasi 96. Mereka ada yang kerabat dekat maupun karyawan di tempat pasien 96.
“Lalu ada pula perempuan asal Kecamatan Banyuwangi tercatat sebagai pasien 103, dia ada kontak erat dengan pasien 97. Mereka semua dalam penanganan RSUD Blambangan,” kata Rio.
Selain itu, kata Rio, pasien konfirmasi kali ini juga berasal dari peningkatan kasus suspek sebelumnya. Yakni pasien 104, 105, dan 106.
“Kami laporkan juga ada, pasien konfirmasi 107 yang meninggal saat dalam penanganan RSUD Genteng. Pasien perempuan ini ada riwayat penyakit jantung dan paru-paru,” jelasnya.
Dinkes juga mencatat adanya tambahan kasus konfirmasi covid 19 yang dialami oleh seorang ASN.
“Tracing kepada kontak erat telah kami lakukan. Termasuk seluruh rekan kerjanya juga sudah kami lakukan rapid test. Yang bersangkutan sudah dalam perawatan rumah sakit,” kata Rio.
Dilanjutkan Rio, pada hari ini juga terdapat pasien konfirmasi yang keenamnya adalah santri. Mereka telah diisolasi di RSUD Genteng.
“Kami telah berkoordinasi dengan pengasuh pondok dimaksud untuk melakukan langkah-langkah pencegahan penularan. Area pondok sudah kami lakukan disinfeksi secara menyeluruh. Nanti akan didisinfeksi secara rutin,” kata Rio.
Sejak ditemukan santri yang mengalami gejala covid di sana, Dinkes langsung bergerak melakukan surveillans. Dinkes juga telah melakukan rapid test masal kepada ratusan santri yang bermukim di sana.
“Kepada pengasuh pondok, juga diminta membatasi aktivitas santri yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Pondok juga kami sarankan untuk sementara tidak menerima tamu dari luar, dan sebaliknya santri juga kami minta dicegah untuk keluar pondok. Ini sebagai langkah pencegahan,” pungkasnya.