Laporan: Ahmad Sahroni
BANYUWANGI,poskota.net – Puluhan santri penderita coronavirus disease (Covid-19), diberikan penanganan trauma healing untuk mengurangi rasa trauma pasien. Di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, (24/8/2020).
Sinar matahari pagi menjadi saksi keceriaan para santri Ponpes Darussalam ketika keluar dari rumah susun (rusunawa) tempat isolasi, terlihat semua santri sehat dan baik baik saja. Tim trauma healing memberikan arahan dengan dimulai dari kegiatan senam pagi, dilanjut dengan melakukan game game seru, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dr. Widji Lestariono menjelaskan, dengan dilakukannya trauma healing ini untuk mengurangi trauma yang diderita oleh para santri. “Trauma healing ini juga bisa meningkatkan imunitas tubuh para santri,” katanya.
Trauma healing dilakukan selama para santri yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut. Selama isolasi di rusunawa, mereka tetap mendapatkan perhatian dari pihak ponpes. “Mereka diajak olahraga dengan senam bersama dan juga dilakukan game bersama,” cetusnya.
Dengan game bersama itu, para santri dilakukan berpasang-pasangan. Untuk melatih kekompakan para santri. Para santri yang berpasangan itu, diminta untuk melihat perbedaan dari pasangannya. “Ini untuk melatih kekompakan dan keperdulian dari sesama,” terangnya.
Selain itu, para santri juga dilatih untuk melihat jika ada perubahan dari temannya. Jika temannya berubah mulai dari nafsu makan hingga lainnya, bisa langsung melaporkan ke petugas. “Jadi tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, juga mementingkan temannya untuk sama-sama melawan Covid-19,” ungkapnya.
Kegiatan pemulihan trauma tersebut juga untuk mengembalikan situasi santri. Karena, biasanya pasien Covid-19 kebanyakan mengalami trauma. “Karena itu, kita ajak mereka bermain untuk melupakan situasi tersebut,” katanya.
Tidak hanya diajak bermain bersama. Tim trauma healing bersama tim medis juga memberikan wawasan kepada para santri. “Tim juga memberikan wawasan tentang Covid-19, agar mereka tidak merasa takut,” tuturnya.
Wawasan tentang Covid-19 itu, menjelaskan bahwa penderita Covid-19 ini bisa sembuh. Sehingga, tidak perlu takut dengan Covid-19. Hanya saja, para santri harus tetap menjaga imunitas tubuh untuk bisa melawan Covid-19. “Tidak semua pasien bisa meninggal, makanya para santri tidak perlu takut,” ungkapnya.
Selain menjaga imunitas tubuh, protokol Covid-19 yang akan diterapkan mulai dengan menyiapkan alat cuci tangan, siswa harus tetap menggunakan masker, menerapkan sosial dan physical distancing. “Kami harap para santri bisa segera sembuh dan bisa melawan Covid-19,” pungkasnya.