Laporan : Daniel Apollo Hutabarat/Sukur Tajudin
FLORES TIMUR,poskota- Penyelenggaraan demokrasi itu indah apabila prosesi perjalanan dapat berdampak positip dan dirasakan serta terukur, pesta demokrasi di beberapa daerah pada tingkat pemilihan kepala desa ( pilkades) justru berbuah negatif.
Salah satunya prosesi pelenggaraan pilkades di desa Sagu berdampak kurang baik untuk ditrukan apa sebabnya setelah usai acara pilkades beberapa fasilitas umum yakni sekolah diwilayah desa sagu tersebut disegel tidak resmi oleh kelompok kelompok tertentu yang di duga tidak menerima hasil kekalahnyanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari penelurusan informasi media di temukan fakta fakta insten penyegelan sekolah sekolah yang jadi sasaran ketidak puasan para kelompok2 tertentu dari hasil berita acara yang sudah ditanda tangani pihak terkait
Sementara itu, banyak kalangan berpendapat atas tidak tak terpuji itu bahkan di kesimpulkan suatu tindakan yang merugikan banyak pihak dan cendrung mengarah pada tindakan kriminal ( perusakan dan upaya tidak mengakui demokrasi yang syah).
Senada degan itu Taupik Nasrun mengatakan dengan tegas ini adalah cara cara kaum feodal seperti di masa lalu dan cendrung mengarah pada tindakan kriminal, dan sampai saat ini dirinya mengakuinya, sekolah disegel SD sagu , SD Arang , SD Impres dan ada beberapa lagi yang tidak di tulis disini dan ini fakta untuk negara tidak perlu untuk kalah menghadapi kelompok kecil semacam itu.
Salah satu kadidat yang sempat di wawancari media ini pada hari selasa (7/01/20)dari pusat jakarta mengatakan pilkades lalu itu di desa sagu ini ada 4 orang ikut kompetisi pilkades dan berita acara itu sudah ditanda tangani para pihak terkait oleh panitia tetapi formulir keberatan atas pikades ada yang belum di tanda tangani, ujarnya pada media ini.