Laporan : Erwin Silitonga
TANGERANG, Poskota.Net – Usianya memang masih belia, namun Febrian Valentino masih bisa menjaga level permainannya,sehingga masih menjadi pilihan utama di bawah mistar SSB Yasber Skill Soccer, dimana dirinya bermaung di club’ sepakbola.
Penjaga gawang yang dilatih Rully Yasin ini, ingin terus melanjutkan karirnya sebagai pemain. Ia merasa masih mampu bersaing dengan kiper lainnya di SSB Yasber Skill Soccer.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Usia menurutnya bukan suatu halangan, sehingga terpikirkan dalam benak kiper SSB Yasber Skill Soccer KU-12 ini, untuk terus berkarya sebagai penjaga gawang Untuk itu, dirinya terus berlatih bersama teman-teman nya di SSB Yasber.
“Sampai saat ini saya terus berlatih dengan giat, ya selama badan saya masih sanggup untuk berada di level teratas saya masih akan terus bermain. Target bisa menggantikan idola saya Kurnia Meiga sebagai kiper Nasional, makanya saya terus menjaga kondisi badan tetap fit,” ungkap Fino sapaan pemain yang masih bersekolah di SDN 1 Karet, Sepatan ini.
Ia bisa mengikuti jejak idolanya sebagai penjaga gawang Kurnia Meiga. Sebab mantan kiper Arema Malang tersebut adalah inspirasinya sebagai kiper di dunia sepakbola.
“Kurnia Meiga salah satu idola saya, waktu saya lihat dia main di Arema. Saya lihat bagaimana dia bermain. Kalau bisa mengikuti jejak seperti Kurnia Meiga sangat luar biasa buat saya dan dia panutan buat saya,” papar Fino
Dimata pelatih Rully Yasin Kegigihan Febrian Valentino untuk berkembang sangat besar, dirinya tekun berlatih dan mampu menerima instruksi pelatih saat latihan dan bertanding.
“Kemajuan selalu ditunjukkan Fino, saya kira dirinya bisa mewujudkan impiannya menjadi penjaga gawang idolanya Kurnia Meiga,” terang sang Allenatore Rully Yasin.
Febrian Valentino mengungkapkan hobinya menyukai dunia sepakbola datang dari sang ayahnya, dimana ayahnya juga gemar bersepakbola, namunyang berbeda sang ayah kalau bermain sepakbola adalah pemain.
“Tapi saya memilih menjadi kiper, meski beda tapi tetap sama-sama hobi bola,” canda Fino sambil tertawa.
Dikatakan Fino sebagai kiper dirinya bertanggungjawab untuk mengamankan gawangnya kebobolan dari tim lawan. Sehingga dirinya selalu berkonsentrasi penuh dalam setiap bertanding. Selain itu dirinya selalu fokus dalam instruksi dari pelatih di luar lapangan.
“Kalau kebobolan satu saya merasa bersalah, apalagi kebobolan banyak, jadi saya tetap fokus dalam pertandingan biar gawang saya tidak bobol,” tandasnya.