Tangerang,Poskota,Net- — Di tengah memburuknya kondisi sosial-ekonomi dan kemunduran demokrasi, seorang pemuda bernama Ucup melakukan aksi tunggal di Tugu Adipura, Kota Tangerang.(7/4/2025)
Aksi ini merupakan bentuk kepeduliannya terhadap arah bangsa yang dinilai menyimpang dari cita-cita reformasi.
Dalam selembaran aksi, Ucup menyoroti harga kebutuhan pokok yang tak kunjung turun pasca Idul Fitri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebut rakyat kini kesulitan memenuhi kebutuhan primer, sementara negara terkesan abai.
“Rakyat hanya bisa bertahan hidup, tapi negara tak hadir dengan solusi konkret,” ujarnya.
Ia juga menyinggung nasib buruh akibat banyaknya pabrik yang gulung tikar, Salah satunya, PHK massal di PT Sritex yang mencapai 10.665 orang.
“Ketika dunia industri tumbang, rakyat kecil jadi korban. Masa depan mereka hilang, dan negara diam.”
Kritik paling tajam disampaikan Ucup terhadap maraknya korupsi Ia menyoroti kasus besar seperti kerugian negara oleh PT Pertamina Rp968,5 triliun dan PT Timah Rp300 triliun.
Ucup menilai, revisi UU KPK dan lambannya pembahasan RUU Perampasan Aset menjadi bukti negara tak serius memberantas korupsi.
“Kita dijajah oleh bangsa sendiri. Hukum dibuat lunak untuk pencuri berdasi!”
Tak ketinggalan, ia mengecam pengesahan UU TNI yang dinilainya sebagai kemunduran demokrasi.
Ia mengingatkan kembali peristiwa Reformasi 1998 yang menolak keterlibatan militer dalam kehidupan sipil.
“Senjata tidak bisa diajak berdialog. Demokrasi harus berdiri di atas supremasi sipil!”
Ucup berharap aksi ini bisa membangkitkan kesadaran publik, khususnya generasi muda, untuk bersikap terhadap ketidakadilan dan pelemahan demokrasi yang terus terjadi.
“Kalau kalian diam, maka sejarah akan mencatat bahwa kalian turut membiarkan negeri ini dirampok dan dikendalikan oleh ketakutan,” tutupnya Ucup
(Fiqri)