Tasikmalaya,Poskota,Net – SMAN 1 Kota Tasikmalaya resmi mengumumkan kelulusan siswa kelas Xll.. pada Selasa (6/5). Acara ini dirangkaikan dengan pembagian rapor akhir bagi siswa kelas akhir. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini tidak dilaksanakan acara perpisahan maupun wisuda. Keputusan tersebut diambil sesuai dengan edaran dari tokoh pendidikan nasional sekaligus Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Tasikmalaya, ,Dr H Yonandi SSi MT menegaskan bahwa keputusan ini bukan untuk mengurangi makna kelulusan, tetapi justru sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan siswa. “Kami mengikuti arahan Kang Dedi Mulyadi, yang menyampaikan bahwa esensi dari kelulusan bukan pada seremonial, melainkan bagaimana kita mengawal anak-anak ini melangkah ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Dr. Yonandi saat ditemui usai acara pembagian rapor.
Dalam acara sederhana namun khidmat tersebut, para siswa datang didampingi orang tua masing-masing. Pihak sekolah memberikan penjelasan terkait hasil belajar, serta pengarahan mengenai langkah selanjutnya bagi para lulusan. “Kami tidak ingin siswa berhenti di sini. Kelulusan bukan akhir, melainkan awal perjalanan menuju pendidikan tinggi. Kami akan kawal bersama-sama,” tegas Yonandi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai bentuk komitmen, SMAN 1 Kota Tasikmalaya akan membuka layanan bimbingan khusus untuk siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Sekolah akan menyediakan pendampingan pendaftaran SNBT, beasiswa, serta program pelatihan minat dan bakat. Guru-guru juga akan diberdayakan untuk menjadi mentor pribadi bagi para lulusan.
“Banyak anak yang sebenarnya mampu, tetapi terhambat karena kurang informasi atau motivasi. Oleh karena itu, kami sebagai pendidik punya tanggung jawab moral untuk terus mengawal mereka,” lanjut Yonandi.
Langkah ini juga mendapat dukungan dari para orang tua. Mereka menilai pendekatan ini lebih bermanfaat dibanding sekadar mengadakan acara perpisahan yang sering kali menguras biaya. “Lebih baik biaya untuk wisuda dialihkan ke persiapan kuliah anak. Saya sangat setuju dengan pendekatan seperti ini,” kata salah satu orang tua siswa.
Edaran dari Kang Dedi Mulyadi sebelumnya menyoroti pentingnya orientasi pendidikan yang berkelanjutan, bukan hanya selebrasi sesaat. Ia mengimbau sekolah-sekolah untuk fokus membangun masa depan siswa dengan menyediakan pendampingan hingga mereka berhasil menembus dunia perguruan tinggi atau dunia kerja.
Dengan keputusan ini, SMAN 1 Kota Tasikmalaya berharap bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam membangun budaya pendidikan yang lebih substansial dan berorientasi pada masa depan. “Kami ingin anak-anak kami tak hanya lulus, tetapi juga berhasil,” tutup Yonandi.
(Soni/Lili Romli)