Depok,poskota.net – Dikenal sebagai negara dengan sistem pengelolaan limbah terbaik, Jepang tak hanya menerapkan regulasi ketat, tetapi juga mengembangkan teknologi canggih seperti Johkasou—sistem pengolahan air limbah domestik yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai pencemar.
Menjawab tantangan tersebut, Universitas Pertamina (UPER) menjadi kampus pertama di Jakarta yang menerapkan teknologi Johkasou untuk pengolahan air limbah domestik. Inisiatif ini diwujudkan melalui kerja sama strategis dengan PT Daiki Axis Indonesia, anak perusahaan dari Daiki Axis Co., Ltd. Jepang, yang menyediakan sistem Sewage Treatment Plant (STP) berbasis Johkasou sebagai bagian dari hibah.
“Melalui kerja sama antara Daiki-Axis dan Universitas Pertamina, kami tidak hanya memperkenalkan teknologi pengolahan air modern seperti ‘Johkasou’, tetapi juga menanamkan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan bagi generasi muda Indonesia, demi masa depan air yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Hiroshi Ogame, Chairman Daiki Axis Co., Ltd., dalam seremoni penandatanganan hibah di Jakarta, Sabtu (12/07/2025)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sistem Johkasou bekerja seperti “perut buatan” yang secara bertahap membersihkan air limbah dari rumah tangga atau gedung. Pertama, air limbah dipisahkan dari kotoran padat agar bagian yang lebih cair bisa masuk ke tahap berikutnya. Setelah itu, air dialirkan ke ruang khusus berisi bakteri baik yang bertugas “memakan” kotoran mikroskopis, seperti sisa sabun, limbah organik, dan nutrien berlebih. Untuk membantu proses ini, sistem akan meniupkan udara segar (oksigen) menggunakan blower, menciptakan kondisi ideal bagi bakteri untuk bekerja secara optimal.
Selain sebagai solusi teknis, sistem Johkasou juga akan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan penelitian oleh mahasiswa Universitas Pertamina, terutama dari program studi teknik lingkungan. Dengan pendekatan transdisipliner, mahasiswa dapat memahami secara langsung bagaimana teknologi ramah lingkungan bekerja dalam konteks nyata.
“Pembangunan STP ini adalah wujud komitmen kami dalam mewujudkan kampus berkelanjutan yang tidak hanya mengedepankan pendidikan dan riset, tetapi juga keberlanjutan lingkungan,” ujar Prof. Dr. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU., Rektor Universitas Pertamina.
Selain itu, kerja sama ini juga membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih luas antara dunia industri dan perguruan tinggi, termasuk program magang mahasiswa di kantor Daiki Axis di Indonesia dan Jepang, serta perekrutan alumni UPER sebagai tenaga profesional. Kolaborasi ini memperkuat posisi Universitas Pertamina sebagai kampus energi yang tidak hanya menekankan inovasi teknologi, tetapi juga tanggung jawab sosial dan keberlanjutan.(yopi)