Poto,Doc,Poskota,Net-Kabiro Ciamis
Ciamis ,Poskota,Net SMK NH Nurul Huda Sindangmukti menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam menyukseskan pendidikan vokasi dan komputer. Ketua Yayasan Nurul Huda, Ir. H. Kuswara Suwarnan, M.Sc, menyampaikan bahwa peran orang tua siswa SMK vokasi bukan sekadar mendukung, tetapi menjadi bagian dari strategi besar membentuk generasi kerja dan wirausaha digital.
“Kolaborasi SMK dan orang tua adalah fondasi keberhasilan vokasi dan teknologi digital. Sekolah dan keluarga harus menjadi satu tim,” ungkap Kuswara dalam kegiatan yang berlangsung pada Rabu( 30/72025)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dukungan Nyata di Rumah: Fasilitasi Belajar dan Pengembangan Skill
Peran orang tua siswa SMK vokasi dimulai dari rumah. Sekolah mengimbau agar orang tua menyediakan waktu dan ruang belajar yang kondusif serta memfasilitasi perangkat belajar seperti laptop, komputer, dan akses internet.
Selain itu, siswa juga perlu terus didorong untuk serius dan konsisten mengembangkan keterampilan vokasi, seperti desain, pemrograman, hingga praktik teknis lainnya.
“Peran keluarga sangat besar dalam membentuk kebiasaan belajar dan sikap profesional sejak dini,” tegas Kuswara.
Kolaborasi Program Sekolah: Hadir, Aktif, dan Terlibat
Orang tua juga diminta aktif dalam kegiatan sekolah, termasuk hadir di rapat, sosialisasi program, serta menjadi peserta atau mitra dalam kegiatan siswa seperti pameran karya, bazar produk, dan workshop komputer.
Bentuk kolaborasi yang dimaksud antara lain:
Memberi izin dan membantu mencarikan tempat magang siswa.
Menjadi pembeli atau mitra usaha siswa dalam program Teaching Factory.
Aktif hadir dan memberi masukan di rapat komite.
Hadir dan ikut mempromosikan hasil karya siswa.
“Orang tua bisa jadi pelanggan, mentor, atau bahkan membuka jaringan kerja sama baru bagi sekolah,” ujar Kuswara.
Membangun Kemandirian dan Karakter Vokasional
Dalam paparannya, Kuswara menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter disiplin, sopan santun, dan tanggung jawab siswa. Budaya vokasi harus ditanamkan sejak dini melalui teladan dan pengawasan langsung dari keluarga.
Di sisi lain, orang tua juga diharapkan mendukung kemandirian ekonomi siswa. Jika memiliki usaha yang relevan dengan kompetensi sekolah seperti IT, multimedia, atau wirausaha, orang tua bisa membuka ruang kolaborasi.
Bahkan, jaringan usaha orang tua bisa menjadi peluang kerja bagi lulusan SMK.
Duta Sekolah di Lingkungan Sosial
Peran orang tua siswa SMK vokasi tak berhenti di rumah dan sekolah. Mereka juga diharapkan menjadi duta positif sekolah di masyarakat. Ini mencakup menyampaikan citra baik sekolah, mengajak warga sekitar menyekolahkan anak di SMK NH, serta turut membantu proses rekrutmen siswa baru.
“Citra sekolah dibentuk bukan hanya oleh prestasi, tapi juga oleh cerita-cerita positif dari orang tua siswa di lingkungannya,” kata Kuswara.
Penutup: Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan Digital
SMK NH Nurul Huda meyakini bahwa semakin erat kolaborasi antara sekolah dan orang tua, maka semakin kuat pula fondasi pendidikan vokasi yang akan dibangun. Peran orang tua siswa SMK vokasi tidak bisa digantikan.
Bersama keluarga, sekolah bisa menyiapkan lulusan yang siap kerja, berkarakter, dan berjiwa wirausaha di era digital.
(Lili Romli)