Simalungun PosKota Net
Senin 4 Agustus 2025 Dalam beberapa bulan terakhir, bencana alam seperti longsor telah menjadi salah satu tantangan serius bagi masyarakat, terutama di daerah rawan bencana. Salah satu contoh kejadian yang sangat mengkhawatirkan adalah longsor yang terjadi di Bahu Jalan Dinagori Cingkes, Kecamatan Dolog Silau, Kabupaten Simalungun. Kegiatan penanggulangan yang dilakukan oleh CV Huta Bolag dalam menangani bencana ini patut dicermati, terutama terkait dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh para pekerja.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penggunaan APD merupakan aspek penting dalam setiap aktivitas berisiko tinggi, termasuk dalam penanggulangan bencana. Alat pelindung diri dapat melindungi para pekerja dari berbagai potensi bahaya, mulai dari cedera fisik akibat material yang jatuh, hingga paparan terhadap zat berbahaya yang mungkin ada di lokasi. Dalam konteks kegiatan penanggulangan longsor, risiko-risiko tersebut meningkat mengingat kondisi medan yang tidak stabil dan cuaca yang seringkali tidak menentu.
Sayangnya, pengamatan PosKota Net pada Rabu, 30 Juli, menunjukkan bahwa para pekerja dari CV Huta Bolag saat melakukan kegiatan pemulihan jalan tidak menggunakan APD yang sesuai. Hal ini menciptakan potensi kecelakaan kerja yang lebih fatal. Seperti yang kita ketahui, longsor bukan hanya menyisakan kerusakan infrastruktur, tetapi juga dapat mengakibatkan korban jiwa jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, sangat disarankan agar setiap lembaga dan perusahaan yang terlibat dalam penanggulangan bencana alam mengedepankan keselamatan para pekerjanya dengan menyediakan dan mewajibkan penggunaan APD yang sesuai.
Sebagai langkah ke depan, pihak-pihak terkait perlu melakukan evaluasi dan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya APD dalam aktivitas lapangan. Melalui langkah ini, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan keselamatan pekerja dapat terjamin selama penanganan bencana alam.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip keselamatan kerja, kita tidak hanya melindungi tenaga kerja, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial dan profesionalisme dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat akibat bencana alam. Ke depannya, mari kita bersama-sama mengedepankan keselamatan demi kebaikan bersama.
Selanjutnya, ketika pengawas proyek dikonfirmasi, ia menanggapi bahwa penggunaan APD seharusnya menjadi prioritas utama. Meskipun ada kesulitan dalam pelaksanaan, keselamatan pekerja tidak dapat dikompromikan. Dengan kolaborasi dan perhatian yang lebih besar terhadap keselamatan, kita dapat mengurangi risiko dan melindungi nyawa.
(Jhon E purba)