Laporan Ramalan,Simanjuntak
Tapanuli Tengah.Poskota.net.-Partai Golongan Karya Kabupaten Tapanuli Tengah dari hasil Pemilu 2024 memperoleh 5 kursi DPRD dan sedangkan PDI Perjuangan memiliki 4 kursi dan digadang-gadangkan akan berkoalisi di Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum-sebelumnya Golkar dan PDIP selalu sejalan dalam pengusungan dan penghantaran Calon Bupati dan calon Wakil Bupati Tapanuli Tengah.
Harapan dan dukungan pun mengalir kepada Amin Pardomuan Napitupulu selaku Kader PDIP yang juga mantan Calon Bupati Tapteng Periode 2017-2022, serupa halnya juga mengalir dukungan kepada Fitri Krisnawati yang merupakan Putri Tokoh Nasional Ir.Akbar Tandjung yang juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar.
Amin Pardomuan Napitupulu dan Fitri Krisnawati Tanjung bila disatu padukan sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, pasti akan lebih seru dan pasti mendapat dukungan dari kalangan masyarakat Tapteng guna membenahi Negeri Sahata Saoloan menjadi daerah yang bermarwah.Yang dimana Kabupaten Tapanuli Tengah yang sudah tersohor sebagai Kota pintu gerbang pertama masuknya Agama Islam di Indonesia.
Zetrizal Tanjung (52) yang merupakan masyarakat Kelurahan Lubuk Tukko Kecamatan Pandan yang diminta tanggapannya terkait bursa Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapteng yang sebentar lagi akan dilangsungkannya tahapan Pilkada Tapteng periode 2024-2029.
Zetrizal Tanjung menyebutkan, ” Kabupaten ini harus bisa bangkit dari ketertinggalan dan jangan kembali Tapteng dipimpin oleh orang-orang yang tidak konsisten terhadap Visi-Misinya sebagai Bupati dan Wakil Bupati,” ujarnya.
“Karena kita masyarakat Kabupaten Tapteng sudah merasakan masa kepemimpinan pejabat lalu dan sama halnya para ASN di Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah juga sudah mengalami bagimana maju tidaknya daerah yang kita cintai yang selama banyak berbagai persoalan dialami masyarakat dan ASN, dan sehingga ASN tidak mampu berkarya dan berdidikasi baik dalam menjalankan amanah yang diberikan pimpinannya (Bupati),” tutur pria yang dikenal lugas dan vokal ini.
“Karena saya yakin bila Pemkab Tapteng masih jatuh ketangan pemimpin sebelumnya pasti para ASN akan makin buruk lagi nasibnya selaku ASN dan semakin buruknya pelayanan terhadap masyarakat,” tuding Zetrizal Tanjung.
“Jadi kita yakin, bila Amin Pardomuan dan Fitri Krisnawati Tanjung membuka pintu hatinya terhadap daerah kita ini, maka kita yakin Tapteng akan jauh lebih berkembang dari sektor infrastruktur dan Pendidikan.Karena Amin Pardomuan Napitupulu sangat terkenal dengan berbagai pengalamannya dibidang sektor pembangunan, beliau merupakan seorang kontraktor dengan PT.Lingga Perdana yang dia rintis dari nol.
“Sudah tersohor dalam pembangunan jalan Tol di Palembang dan di Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara, sedangkan Fitri Krisnawati yang merupakan Putri Sulung Ir.H.Akbar Tandjung yang dikenal ikut melanjutkan perjuangan Ayahandanya dalam memajukan dunia Pendidikan di daerah ini dengan menggagasi berdirinya Sekolah Tinggi Kelautan Perikanan dan mendirikan Universitas Agama Islam di Kecamatan Barus.
“Bila mana mereka bergandengan tangan untuk kemajuan daerah ini, kita yakin Tapteng tidak akan berhutang ke salah satu BANK milik BUMN yang hingga ini belum terlunasi Pemkab Tapteng,” tutupnya.
Profil singkat Amin Pardomuan Napitupulu lahir pada 08 November 1974 pendidikan terakhir Strata satu dan Strata 2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Iblam pada tahun 2009, latar belakang dari Wiraswasta dengan merintis dan mendirikan PT.Lingga Perdana dari nol hingga berkarya di berbagai usaha dan pernah mencalon Bupati Tapteng pada tahun 2017.
Sedangkan profil Fitri Krisnawati Tandjung, B.Sc, Putri pertama dari Dr. Ir. H. Akbar Tandjung, seorang tokoh yang berkecimpung dalam Partai Golkar dan lahir pada 25 Juli 1982 meraih gelar sarjana (B.Sc) di Oregon State University, Amerika, dengan fokus pada pendidikan anak usia dini. Saat ini dia dengan penuh dedikasi pernah mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI dari dapil Sumatera Utara II dan mendapat kemenangan tertunda.
Dengan pengalaman 20 tahun dalam dunia pendidikan, aktif menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Matauli, yang mengelola berbagai lembaga pendidikan seperti SMAN PLUS 1 Matauli, STPK, dan STAIB. Selama perjalanan karir pendidikan pernah menduduki berbagai posisi, termasuk guru, Kepala Sekolah TK, Kepala Sekolah SMP, dan Kepala Sekolah SMA.(RS).