Laporan: I.G Purwadi
BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Abdullah Aswar Anas minta terhadap ke seluruh jajaran direksi PTPN XII untuk berkolaborasi dan berinovasi dengan pemerintah kabupaten Banyuwangi di dalam bekerja sama membangun perekonomian masyarakat.
Terutama mengingat pasokan kopi Kebun PTPN XII Malangsari produksi terbesar se Jawa Timur. Dan juga merupakan sepuluh besar tingkat nasional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, Bupati Anas berharap hal tersebut bisa di jadikan salah satu bagian dari deretan 123 event festival Banyuwangi yang sudah di rumuskan baru -,baru ini.
Demikian di sampaikanya dalam sambutan acara pelepasan eksport kopi robusta perdana secara simbolis, Jumat Pagi,(13/12/2019) tersebut, Anas juga menyampaikan kedatanganya tidak semata hanya untuk PTPN XII saja, namun dia sangat mengapresiasi dan menjunjung tinggi kinerja para petani kopi.
Jadi, Kata Anas, keberhasilan kebun Malangsari khususnya, itu tak lepas berkat kerja keras para petani yang dari pagi hingga sore hari dalam menjalankan aktivitasnya.
Perihal ajakanya kepada management direksi PTPN XII kedepan agar supaya selalu kolaborasi, hal itu karena BUMN sekalipun tak lepas dari Pemda (Pemerintah Daerah) didalam memajukan perekonomian rakyat.
Dikatakan dari jumlah APBD sebesar 3.3 triliun yang terbatas itu, sebagian untuk membangun jalan rusak, yang gunanya untuk memperlancar perekonomian masyarakat. “Kalibaru ini suasananya indah dan nyaman, Saya tadi selalu berpikir untuk memperbanyak Agro Wisata mulai dari Kalibaru,
Festifal maka perlu di gelar tempat ini,
Sugguh luar biasa,” Ujarnya.
Anas menambahkan, sebenarnya banyak ragam komoditas pangan dari Banyuwangi yang sudah di eksport ke luar negeri, namun kenapa BPS tidak bisa mencatat bahwa itu adalah hasil dari lokal Banyuwangi. “Karena sebelumnya berbagai komoditas tersebut melalui antar propinsi Bali atau Surabaya, maka BPS tidak bisa survey bahwa sesungguhnya itu hasil dari Banyuwangi.
“Kini karena pintu eksport langsung dari pertumbuhan ekonomi perdagagan, maka angka lampau 78 triliun rupiah dan itupun sudah mendahului kota – kota besar di Jatim.”Ucapnya lagi.
Sementara Ir. Mohamad Holidi Direktur Utama PTPN XII yang juga asli kelahiran Banyuwangi mengatakan dengan meng-exsport kopi robusta ini, yang jelas harga meningkat sangat signifikan dari harga biasa perkilogramnya selain dari harga ekspor.
Kopi yang dijual ke negara Italia, Amerika, Belanda, Jerman, Swiss dan Jepang tersebut yang jelas di akui, karena memang kwalitas. Oleh karena itu Malangsari mempunyai produksi kopi robusta terbesar di PTPN XII maka seharusnya patut di dorong untuk ditingkatkan lebih maju.
“Eksport ini sebagai sumbangsih PTPN XII khususnya Kebun Malangsari, mari kita sambut dan di dorong, karena negara luar 90% hanya mau ambil dari malangsari,” Katanya.