TANGERANG,poskota.net —- Persikota Tangerang berhasil melibas Dejan FC 3-1. Namun kemenangan Bayi Ajaib di protes coach Dejan FC dengan dibantu pengadil di lapangan Hirul Hidayat.
Persikota Tangerang unggul 3 -1 hasil gol dihasilkan Poulo Enrique menit 4, disusul Sirvi Arbani dimenit ke 50 dan gol Samsudin pada menit ke 60 dengan tendangan didalam kotak pinalti. Sementara tim tamu dapat memperkecil keunggulan pada akhir babak pertama menit 93 lewat kapten kesebelasan Boateng Prince.
Disaat sesi konpersi pers pelatih Dejan FC merasa pertandingan tidak fair, karena laga seru dirusak oleh sang pengadil di lapangan Hirul Hidayat. Dimana banyak ke putusan-putusan merugikan timnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sangat disayangkan permainan bagus dirusak wasit, lagi-lagi wasit yang membuat pertandingan berat sebelah, ” ungkapnya.
Sebenarnya sebelum coach Danang Suryadi sudah mengingatkan kepada pemain terus bermain baik dan jangan pedulikan kepemimpinan wasit. Namun, tetap permainan Wawan Sumadi dkk terpancing emosi akibat kepemimpinan wasit yang tidak benar.
“Kejadian yang sama dirasakan Persiraja Banda Aceh, tetap Wasit bermain. Saya kira tim lain juga yang bermain di Benteng Reborn ini, pasti akan dapat hal serupa dengan tim kami sulit meraih kemenangan akibat ulah sang pengadil lapangan, ” tegasnya.
Senada juga dilontarkan pemain Dejan FC Muhammad Duta menuturkan semangat bertanding Dejan FC di lemahkan oleh kepemimpinan wasit yang berat sebelah ke kubu tuan rumah Persikota. Terlihat dari babak pertama hingga akhir.
“Konsentrasi kami kacau setelah banyak keputusan wasit menguntungkan tuan rumah, kami jadi susah menampilkan permainan terbaik., paparnya.
Pernyataan Coach Danang Haryadi mengatakan wasit berat sebelah dibantah sang allenatore Persikota Delfriandri. Ia menyatakan dalam laga keseluruhan berjalan normal tanpa ada perbuatan menguntungkan bagi Bayi Ajaib.
“Kita lihat gol balasan diakhiri babak pertama Dejan FC itu waktu sudah melebihi waktu, saya kira wasit adil tidak ada yang diuntungkan,” tandasnya.