Tangerang,Poskota,Net-Dalam upaya menjaga nilai sosial dan moral lingkungan permukiman, salah seorang dari Forum Persatuan Pemuda Neglasari melakukan konfirmasi langsung kepada pihak Manajemen Aeropolis terkait maraknya prositusi online (BO) di kawasan Neglasari.
Namun tanggapan dari pihak manajemen sangat tidak memiliki atitude ketika ingin di konfirmasi secara baik-baik, Malah yang sangat di sayangkan sikap salah satu manejemen yang mengatakan datangnya pemuda selalu membawa masalah.
disampaikan oleh Ibu Erli justru menunjukkan sikap yang kontraproduktif, “Ia menyatakan bahwa kedatangan Forum dianggap membawa masalah, bukan sebagai bentuk partisipasi warga untuk mencari solusi”ucap nya dengan lantang pada hari Jum”at 16 Mei 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, dalam pernyataannya yang tanpa disadari mengandung pengakuan serius, ia menyebut bahwa praktik open BO memang ada dan “ada yang membekingi”, namun ia enggan menyebutkan siapa pihak yang melindungi aktivitas tersebut.
Forum persatuan pemuda neglasari (FP2N) menilai pernyataan ini bukan hanya bentuk kelalaian manajerial, tetapi juga indikasi kuat adanya kompromi internal terhadap praktik ilegal di lingkungan hunian.
Padahal secara prinsip, kawasan hunian memiliki fungsi sosial yang harus dijaga, bukan justru dikomersialisasikan secara terselubung untuk praktik prostitusi.
Salah satu Anggota FP2N Mengatakan “Secara hukum, hal ini dapat dikategorikan sebagai willful negligence (kelalaian disengaja) dan dapat dijerat melalui Pasal 55 KUHP tentang penyertaan dalam tindak pidana, jika terbukti terjadi pembiaran sistematis”ujar nya Panca.
Selain itu, pengalihan fungsi hunian menjadi tempat komersialisasi tubuh bertentangan dengan prinsip good governance dan asas ketertiban umum dalam hukum tata ruang dan lingkungan.
Lanjutnya Panca “menyerukan agar Pemerintah Kota Tangerang, Dinas Perizinan, dan aparat hukum melakukan audit menyeluruh terhadap manajemen Aeropolis, termasuk menyelidiki dugaan bekingan serta mengevaluasi status perizinan kawasan yang diduga telah menyimpang dari fungsi hunian menjadi komersialisasi terselubung”tutupnya.
(Fiqri)