Laporan : Anton
Jayapura, Poskota.net – Bertempat di Studio Pro 1 RRI Jayapura, telah dilaksanakan kegiatan Dialog Interaktif dengan tema “Peranan Paguyuban Dalam Mendorong Kedamaian di Papua”, Jumat (22/7).
Dialog Publik RRI ini menghadirkan narasumber yakni, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Paguyuban Yonas A. Nussy, Sekjen Forum Komunikasi Lintas Kerukunan Nusantara Ir. Junaedi Rahim, Direktur Intelkam Polda Papua Kombes Pol. Dr. Tagor Hutapea, S.I.K, M.Si, dan Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Kavaleri Herman Tariaman, SIP, M.H.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekjen Forum Komunikasi Lintas Kerukunan Nusantara dalam kesempatannya mengatakan, keberadaan Forum Komunikasi Lintas Kerukunan Nusantara secara defakto itu hadir 12 tahun lalu ketika beberapa tokoh-tokoh paguyuban berkumpul menyikapi beberapa kejadian yang sifatnya criminal ketika itu.
“Secara resmi dilegalkan pada bulan November 2021 dalam musyawarah besar kami yang dihadiri 26 kerununan Nusantara mulai dari aceh sampai dengan Papua. Ini bukan hanya warga non OAP, tetapi didalamnya banyak kerununan OAP sendiri, dan secara resmi dilantik langsung oleh Bapak Gubernur Papua pada 12 Maret 2022,” kata Junaedi Rahim.
Junaedi menyebut bahwa tujuan dari Forum Komunikasi Lintas Kerukunan Nusantara adalah sebagai wadah komunikasi sesama kerukunan yang ada di Papua dalam beberapa hal yang sifatnya sosial.
“Tentunya salah satu dari kerunukan kita saling berinteraksi menyikapi berbagai persoalan sosial di masyarakat, salah satunya adanya pertikaian antara suku dan beberapa pimpinan paguyuban bertemu untuk menyelesaikan persoal ini secara damai,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, khususnya di Papua banyak hal yang terjadi dilakukan oleh kelompok kelompok tertentu dibeberapa daerah yang selamat ini meresahkan masyarakat, sehingga Forum Komunikasi Lintas Kerukunan berkumpul dan membahas apa yang bisa dilakukan untuk ikut serta untuk membuat Papua damai.
“Salah satunya adalah kita bertemu membuat forum ini dan seminar-seminar bagaimana untuk kita usulkan kepada pemerintah dan peran-peran apa yang perlu dipertajam guna mengurangi kejadian kriminal di sini,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Paguyuban Yonas A. Nussy menyampaikan, perlu disadari bersama bahwa Papua ini sudah ada seluruh warga suku dari Nusantara di Tanah Papua sehingga bagaimana melakukan komunikasi peran seluruh suku-suku yang ada di Papua bersama-sama berkarya dan membangun Papua bersama.
“Perlu ada komunikasi bersama untuk dapat menata dan membangun pola pikir yang sama untuk mengatasi persoalan kemasyarakatan sosial dan gejolak politik yang mengganggu kestabilitas kebangsaan dan bernegara,” ucapnya.
Ia mengakui dengan kehadiran warga nusantara di Papua turut membangun tanah Papua dan itu sudah terlihat dengan baik. Oleh karena itu perlu diberikan ruang untuk berkomunikasi yang cukup untuk bisa disampaikan kepada pemerintah, dan TNI-Polri.
“Kita sama sama bergandengan tangan menanta pembangunan dengan baik ini yang kita lakukan memang begitu banyak tantangan untuk bagaimana bisa menyamakan persepsi di beberapa daerah,” ucapnya.
Dirinya juga meminta kepada aparat keamanan TNI-Polri untuk turut serta memberikan perlindungan kepada masyarakat sebagai bangsa dan negara untuk menjaga kedaulatan negara secara bersama-sama dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Ditempat yang sama Kapendam XVII Cenderawasih mengatakan, intinya TNI mempunyai aturan dan regulasi tentang pelaksanaan tugas pokok TNI, bahwa yang pertama menegakan Kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan melindungi segenap bangsa dan tumpah darah indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
“Bapak Pangdam XVII Cenderawasih mempunyai misi yaitu menciptakan situasi Papua yang aman damai untuk kesejahteraan masyarakat Papua dengan demikian melihat situasi saat ini bahwasannya TNI selalu siap apabila diperbantukan oleh pemerintah dareah maupun Kepolisian,” kata Letkol Kavaleri Herman Tariaman.
Ia menyampaikan bahwa dalam rangka mensejaterkan masyarakat Papua harus menggunakan hati, dalam arti melakukan pendekatan sosial maupun kegiatan teretorial membantu kesulitan masyarakat yang ada di Papua.
“Intinya TNI selalu siap dalam menyelesaikan permasalah yang ada di Papua guna membantu tugas Kepolisian dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masayrakat serta membantu pemerintah daerah dalam pembangunan,” tandanya.
Ditempat yang sama Direktur Intelkam Polda Papua mengatakan, saya kira pembentukan Forum Komunikasi Lintas Kerukunan Nusantara adalah hal yang sangat positif dalam menjaga kerukunan di tanah Papua.
“Kami bersama TNI-Polri selalu melakukan kegiatan-kegiatan bersama masyarakat untuk menjaga kemanan di Papua,” kata Kombes Pol. Dr. Tagor Hutapea.
Ia menyampaikan bahwa, pihaknya beberapa tahun belakangan mengemukakan konsep pemolisian masyarakat, konsep ini merupakan sebuah konsep dimana masyarakat harus peduli pada keamanan dirinya sendiri dan menjadi Polisi dilingkungan masing-masing.
“Demikian dengan kerukunan ini, saya kira dengan adanya kerukanan ini memudahkan TNI-Polri untuk melakukan tugas tugas menstabilikan keamanan di Papua,” ujarnya.
Dirinya berharap forum ini selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan kegiatan yang dilakukan, jangan hanya formulitas saja tetapi forum ini benar benar menjadi strategi Pemolisian Masyarakat yang dapat mewujudkan stabilitas keamanan itu sendiri.