Dua Pilar Jembatan Belanda Ambles, Bahayakan Pelintas — poskota.net
instagram youtube
logo

Dua Pilar Jembatan Belanda Ambles, Bahayakan Pelintas

Senin, 23 November 2020 - 04:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Fin

MADIUN,poskota.net – Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, menghimbau masyarakat agar sementara tidak melintasi Jembatan Patihan. Dikhawatirkan sewaktu waktu jembatan ambruk, mengingat dua dari enam pilar jembatan yang dibangun Belanda kisaran Tahun 1900 itu saat ini diindikasikan mengalami ambles sedalam 20 senti meter.

Peringatan itu disampaikan Thariq Megah, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Kota Madiun, kepada jurnalis di ruang kerjanya, Kamis (19/ 11). “Terlebih kalau hujan lantas banjir, sangat mungkin dua pilar yang sudah ambles itu akan terbawa arus,” tutur Thariq.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jembatan itu sendiri, menurut Thariq, menjadi sarana vital bagi penduduk yang terpisahkan Bengawan Madiun yang berada dalam Kecamatan Manguharjo. Wilayah tersebut diantaranya Kelurahan Patihan, Ngegong, Sogaten, Winongo, Wayut, Sidomulyo serta desa dan kelurahan lainnya.

Dijelaskan Thariq, kecuali usia jembatan yang memang sudah tua, rusaknya dua penyangga bagian tengah jembatan itu lantaran seringnya dihajar sampah berupa kayu kayu besar saat terjadi banjir. “Tekanan banjir itu besar sekali. Apalagi ditambah dengan material kayu kayu besar. Tentu akan terjadi kontraksi pada penyangga tersebut,” tambah Thariq.

Untuk menutup total jembatan tersebut, menurut Thariq, pihak pemerintah kota juga sedikit kebingungan. Pasalnya, akses bagi kedua wilayah yang terpisahkan akan memutar puluhan kilometer jika ingin keluar atau masuk Kota Madiun.

Meski demikian pemerintah kota tidak ingin mengambil resiko. Jika dalam keadaan hujan dan banjir, pinta Thariq, kedua mulut jembatan selebar 2,7 meter dengan panjang 130 meter itu agar ditutup total. “Jangan sampai pas banjir, ada warga yang melintas lantas jembatan ambruk,” ungkapnya.

Meski membahayakan, namun terlihat masih banyak warga masyarakat yang melintasi Jembatan tersebut. Baik dengan berjalan kaki, maupun bersepeda motor. “Bisa gak lewat jembatan ini Mas, tapi muter jauh sekali. Pokoknya hati hati dan mudah mudahan selamat, gak ambruk jembatannya,” ujar Anwar, pelintas jembatan.

Merunut sejarah, jembatan monumental itu awalnya dipergunakan Pabrik Gula (PG) Redjo Agoeng sebagai lintasan lori (sepur pengangkut tebu). Karena perkembangan zaman, kisaran tahun 1990 an jembatan itu oleh PG Redjo Agoeng dibiarkan, karena angkutan tebu beralih menggunakan transportasi truk.

Bagio, salah satu staf Humas PG Redjo Agoeng, yang dikonfirmasi jurnalis enggan menjawab panjang lebar dan tuntas. Dikatakan Bagio, jembatan yang ambles tersebut bukan milik PG Redjo Agoeng. “Bukan,” singkat Bagio.

Semenjak dibengkelaikan PG Redjo Agoeng, jembatan tersebut beralih fungsi menjadi akses lalu lintas bagi masyarakat setempat. Melihat pentingnya fungsi jembatan, Pemerintah Kota Madiun mempermudahnya dengan merubah jalur rel lori menjadi jalan beraspal.

“Statusnya pun dibawah kewenangan pembinaan Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Solo,” timpal Thariq.

Guna perbaikan, lanjut Thariq, pihaknya sudah mengantongi izin dari pihak BBWS maupun PG Redjo Agoeng. Rencananya jembatan lama akan dibongkar total, dan dirubah dari lebar awal 2,7 meter menjadi 8 meter.

Dikatakan Thariq, sedianya tahun ini pembangunan dimulai dengan anggaran pusat senilai Rp. 55 miliar. Namun karena terbentur Covid-19, pelaksanaannya diundur.

Berita Terkait

Diduga Langgar K3, Proyek Wisma Haji Cipondoh Harus Distop
Semangat Merdeka di Alam Terbuka, Camplis 2025 KJK Tangerang Raya Sukses Digelar
Peredaran Toko Obat Jenis G di Kabupaten Tangerang Makin Marak.
Belum Miliki Fire System Yang Memadai, BPN Berharap Dapat Hibah dari Pemkot Depok
Sayap Partai Gerindra, Gema Sadhana Resmi Dideklarasikan di Banten: Perkuat Perjuangan Minoritas dan Kebangsaan
*212 Jamaah Haji Kabupaten Simalungun Tahun 2025 Tiba di Tanah Air Dalam Keadaan Sehat Walafiat*
Bentuk Kader Militan PKB Gelar Dikbar Panji Bangsa
SPMB Banten 2025 Dikeluhkan Warga, Posko PWI Tangerang Kebanjiran Aduan
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 18:40 WIB

Tumpah Ratusan Masyarakat Saksikan Kontes Batu Akik

Sabtu, 27 September 2025 - 11:51 WIB

HUT KOOD 25 Hadirkan Nuansa Budaya Depok Asli,Mulai dari Tari-tarian Hingga Kontes Batu Akik

Jumat, 26 September 2025 - 23:47 WIB

Gelar Soskom Ketua Komisi B Paparkan Peran Serta Fungsi Anggota DPRD

Kamis, 25 September 2025 - 19:09 WIB

Usai RDP, BK DPRD Pastikan Proses Etik Tetap Berjalan

Kamis, 25 September 2025 - 18:26 WIB

MBG Bermasalah, Komisi D Siap Sidak Ke Dapur

Kamis, 25 September 2025 - 15:18 WIB

DPRD Depok Gelar RDP Bahas PHK Pegawai Tip Top

Rabu, 24 September 2025 - 18:22 WIB

BPN Depok Gelar Upacara HANTARU 2025, Budi Jaya : Alhamdulillah Target 850 Sertifikat Sudah Selesai

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Menjenguk Kader Banser di RSUD, Ardo turut menyuarakan keadilan

Berita Terbaru

Berita Daerah

Tumpah Ratusan Masyarakat Saksikan Kontes Batu Akik

Sabtu, 27 Sep 2025 - 18:40 WIB

Berita Simalungun sekitarnya

JR Saragih Lantik Pengurus HSGBP Kabupaten Simalungun dan Pengurus 30 Kecamatan

Sabtu, 27 Sep 2025 - 14:26 WIB