Laporan: Anton
Jayapura//Poskota.net – Sebagai upaya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, Polda Papua melalui Bag Psikologi SDM Polda Papua menggelar dialog interaktif Polisi menyapa dengan topik “Polda Papua Lakukan Trauma Healing Pasca Gempa di Kota Jayapura sekitarnya”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada, Kamis, (16/02) pagi di Stasiun LPP RRI Pro I Jayapura itu menghadirkan narasumber Kabag Psikologi SDM Polda Papua Kompol Dorthea Ansanay M.A.S., Iptu Try Abriansyah Arif M.Psi., Paur Subag Psipol BagPsikologi SDM Polda Papua dan Nurlaily Ismahati, S.Psi., Pemerhati Psikologi dengan pemandu acara Sdr. Arul Firmansyah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabag Psikologi SDM Polda Papua dalam kesempatannya menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sudah membuka pelayanan Psikologi Kepolisian untuk seluruh masyarakat. Dirinya mengajak masyarakat yang belum dikunjungi agar bisa langsung menyampaikannya ke Polda Papua melalui layanan telpon yang sudah disediakan.
“Jadi selama situasi ini masih terjadi kami dari Polda Papua kami terus melaksanakan kegiatan Trauma Healing, selain itu beberapa hari yang lalu kami sudah melaksanakan di pengungsian- pengungsian di Kota Jayapura. Kami juga berkerja sama dengan Kemensos,” jelasnya.
Lanjutnya, tim Polda Papua siap memberikan layanan psikis dalam bentuk trauma healing, konseling, dan realisasi kapan saja saat dibutuhkan.
Senada dengan itu, Paur Subag Psipol BagPsikologi SDM Polda Papua juga menjelaskan bahwa timnya kini telah melaksanakan program trauma healing dan masih berjalan ke tempat-tempat pengungsian masyarakat. Untuk total yang dilayani sendiri, tercatat kurang lebih 300 orang terutama kepada anak-anak maupun orang dewasa.
“Saran yang kami lakukan yaitu kami melakukan screening terlebih dahulu sehingga tidak salah sasaran dimana pengungsian berada. Dan untuk konsenter kami masih aktif untuk pelayanan trauma healing dan menampung keluhan-keluhan masyarakat,” tuturnya.
Pemerhati Psikologi SPN Polda Papua mengatakan, terkait dengan kegiatan yang dilakukan pasca gempa ini, pihaknya sudah mengunjungi tempat-tempat pengungsian masyarakat yang memiliki tingkat kecemasannya tinggi, sehingga membutuhkan Psikologi, realisasi, maupun konseling.
“Jadi kita di Biro SDM sendiri ada sebuah mobil yang bisa di setting untuk melakukan konseling individu baik itu realisasi maupun terapi psikologi sehingga mengurangi kecemasan yang di rasakan oleh masyarakat,” beber Pemerhati Psikologi SPN Polda Papua Nurlaily Ismahati, S.Psi.
Diakhir dialog, Narasumber mengajak warga di Papua terlebih kota Jayapura untuk tidak Panik dan tetap waspada di lingkungan masing-masing.
“Ketika ada musibah, lakukan pertolongan pertama dalam lingkungan kita, mari kita sama- sama berdoa semoga bencana ini segera berakhir,” tutupnya.