Laporan : Erwin Silitonga
TANGERANG,poskota.net- Dunia sepakbola kini memang menjadi salah satu olahraga yang dicintai banyak orang. Begitu juga kaum hawa kini juga mulai memainkan olahraga tersebut.
Seperti Nurdiani Annissa pemin yang memilih Sekolah Sepak Bola (SSB) Yasber besutan pelatih yang pernah merumput di Liga Profesional yakni Rully Yasin eks kiper PSS Sleman, PSM Makassar, Persikota Tangerang dan coach Syaiful Amri eks bek PSP Padang dan Persita Tangerang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketertarikan Nurdiani Annissa menyukai sepakbola diakui cewek hitam manis ini, terobsesi dari pamain idolanya yang merumput di Persija Jakarta dan timnas Wanita Indonesia Zahra Muzdalifah.
Untuk mengejar impian cewek yang ramah ini dari pemain idolanya, dirinya kerap melatih diri bermain sepakbola. Salahsatunya masuk SSB Yasber yang diaggap dirinya bisa mengembangkan bakat sepakbolanya.
Di SSB Yasber terlihat sekilas pergerakannya yang sangat lugas saat bermain si kulit bundar. Tidak heran paras anggunnya nan menawan kemudian sekilas lengkap sikapnya yang tanpa pandang bulu bermain sepakbola dengan gaya khas dirinya.
Nurdiana Annissa Wanita kelahiran 17 Januari 2006 ini mengakui dirinya kecanduan dengan sepakbola. Terbukti dirinya sejak duduk di sekolah Dasar (SD) dirinya sudah eksis bermain sepak bola.
“Alhamdulilah kedua ortu saya mendukung bakat saya. Sehingga saya terus berlatih untuk mengejar impian saya menjadi pemain profesional dan timnas wanita,” ucap gadis yang kerap di sapa Ica ini, Minggu (13/9/2020).
Dari situlah kemudian karirnya bisa dikatakan melonjak saat dirinya masuk SSB Yasber. Walaupun begitu karir Ica menapaki dunia sepakbola tidaklah muda. Meski dirinya mendapat restu dari kedua orang tuanya. Namun kerasnya tantangan sebagai pemain sepak bola harus dilalui, melalui kontak fisik dll.
“Namun saya harus siap menghadapi tantangan tersebut, demi satu tujuan mewujudkan impian sebagai pemain prefosional dan masuk timnas wanita,” tegasnya.
Sebagai seorang atlet, Ica tidak lupa akan dunia pendidikan. Dirinya yang bersekolah di Smp Negeri 1 Sepatan, Kabupaten Tangerang ini tidak melarang Ica mengembangkan bakatnya di dunia sepakbola.
Hal ini menurut Ica sebuah berkah baginya sekolahnya bisa mendukung tumbuh bakat dirinya. Untuk itu dirinya membagi waktu seminimal mungkin harus ada untuk sekolah dan untuk hobinya dalam kehidupan kesehariannya.
“Membagi waktu antara sekolah dan sepakbola. Aku bersyukur saya bisa mengembangkan bakat saya dan tetap bersekolah,” ujarnya.
Selain mengidolakan kedua orang tuanya. Ica mengaku menyukai Zahra Muzfalifah pemain Persija Jakarta di lapangan hijau. Menurut Ica Zajra Muzdalifah merupakan role model hidupnya baik di lapangan maupun di luar lapangan karena bisa menjadi legenda bagi semua orang.
“Kalau aku idola di lapangan Zahra Muzdalifah Karena dia pemaim terbaik banget buat aku,” ujarnya.
Ica mengaku punya harapan besar untuk sepakbola putri Indonesia. Baginya sepakbola putri di Indonesia harus maju dan bisa bersaing dengan sepakbola pria.
Kemajuan sebuah timnas bisa dilihat dari berapa jumlah kompetisi yang digelar dalam satu tahun. Untuk itu dirinya berharap bahwa Liga Putri bisa terus banyak klub yang berpartisipasi.
Baik itu dari pihak pemain dan klub bisa sama-sama berkontribusi aktif dalam mengembangkan olahraga yang dimainkan oleh Kaum Hawa di Indonesia.
“Harapan saya untuk Liga Putri terus bisa lebih banyak lagi pemain, klub, dan juga sepakbola harus berkembang jangan mau kalah dengan cowok,” tutur Anggita.