Laporan Albert Hutagaol
LABUHANBATU Poskota.net
“Komunitas Jawa Labuhanbatu ini terbentuk belum genap satu bulan tetapi member KJL ini sudah mencapai 2.000 lebih,” ungkap
Ulfian Hamdani S.Pd selaku admin Komunitas Jawa Labuhanbatu.
Ulfian menyampaikan bahwa kegiatan penyerahan bantuan korban kebakaran ini bukti pihaknya Turut merasakan kesedihan dari korban yaitu Bapak Edi Sumeri yang beralamat di Dusun Sidodadi desa Pematang Seleng Kecamatan Bilah Hulu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pengumpulan dana donasi ini dikumpulkan hanya seminggu dan Alhamdulillah dana bisa membeli bahan untuk membantu membuat rumah korban kebakaran bapak Edi Sumeri,” ujarnya.
Adapun dana terkumpul sejumlah Rp 5.560.000 telah dibelanjakan berupa material Semen 32 Zak, Seng (8 kaki) 2,5 Kodi dan kelebihan uang 1.100.000 langsung diserahkan kepada Edi Sumeri.
Turut hadir dalam penyerahan ini anggota Komunitas Jawa Labuhanbatu, diserahkan langsung ke Edi Sumeri dan disaksikan Kades Pematang Seleng, Ketua Pembangunan Rumah korban sekaligus BPD Desa Pematang Seleng.
Edi Sumeri mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh anggota KJL yang sudah membantu.
“Kami doakan semoga Allah meluaskan rezeki kita semua dan diberikan kesehatan tentunya. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk kami dan tentu membantu percepatan pembangunan rumah yang sedang didirikan oleh panitia,” ujar Edi.
Sebelumnya, Terjadi Kebakaran hebat yang meludeskan rumah Edi warga di Dusun Sidodadi, Desa Pematang Seleng, Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu. Rabu (22/4/2020) siang
Edi Sumeri (71) adalah pemilik rumah yang dilalap si jago merah, tidak ada barang yang bisa diselamatkan selain pakaian yang dikenakan kakek Edi dan istrinya, Rusmini (60) serta anaknya, Guntoro (26).
Kobaran api begitu cepat menghanguskan bangunan rumah itu yang terbuat dari papan, puluhan warga hanya bisa membantu seadanya hingga rumah itu hangus rata dengan tanah tanpa tersisa.
Pasangan suami istri yang sudah sepuh ini sudah puluhan tahun tinggal di rumah tersebut. Kakek Edi kesehariannya bekerja sebagai seorang petani, sedangkan istrinya seorang pedagang sarapan pagi jenis lontong di depan rumahnya.