Laporan : Yudi Ahyadi
JAKARTA,poskota.net- Pasca-kekacauan saat karantina wilayah atau lokcdown terkait pandemi Virus Corona di negaranya Turki.
Hal ini memicu kekacauan massal di seluruh negeri, seperti belanja panik (panic buying) berbagai kebutuhan.
Kerumunan dan antrian terjadi dimana-mana. Aturan jarak sosial atau social distancing demi menghindari penularan Corona pun terabaikan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Suleyman Soylu kemudian mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu (12/4) usai menuai kritik keras dari oposisi dan warga di media sosial atas kebijakannya.
” Semoga negara saya, yang tidak pernah ingin saya sakiti, dan presiden kami, yang kepadanya saya akan setia sepanjang hidup saya, memaafkan saya,” kata Soylu, dalam pernyataan pengunduran dirinya, dikutip dari AFP.
Menteri berusia 50 tahun itu pun mengaku “bertanggung jawab sepenuhnya atas penerapan kebijakan [karantina] ini”. Ia pun menambahkan bahwa hal itu dilakukan “dengan itikad baik”.
Padahal sebelumnya Suleyman, saat merespons kekacauan akibat pengumuman hari Jumat itu, mengatakan kebijakan lokcdown ini merupakan “instruksi” dari Presiden Erdogan.
Beberapa saat setelah pengumuman Suleyman itu, Erdogan menyatakan menolak pengunduran diri itu.
“Dia akan terus menjalankan fungsinya,” ujar dia.
Kemenkes Turki sendiri menyebut hampir 57.000 orang terinfeksi Virus Corona dengan 1.200 orang di antaranya meninggal.