Laporan: Mustofa
BANYUWANGI, Poskota. net – Ditengah mewabahnya pandemi Virus Corons atau Covid-19 yang melanda Negara – Negara di seluruh dunia, termasuk juga Negara Indonesia, tidak menjadikan hambatan bagi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Genteng didalam melaksanakan proses belajar mengajar kepada anak-anak didiknya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 2 Genteng, Wahyu Handayani, kepada Wartawan saat ditemui diruangannya, Rabu (22/04/2020).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Wahyu Handayani, pihaknya tetap mengikuti Protokol Covid-19, pembelajaran melalui Daring (Dalam Jaringan) berjalan lancar. Karena Bapak atau Ibu guru sudah punya modal untuk ITnya.
“Alhamdulillah !. Awal Saya datang menjadi Kepala Sekolah di sekolah ini sudah memotivasi anak-anak tentang program dana Siswa Asuh Sebaya (SAS), yang sebelumnya dana SAS itu dalam perminggunya hanya mendapatkan dana Rp 400-500 ribu, setelah terus saya motivasi dan sebagainya, dana SAS itu bisa menembus Rp 1 juta perminggunya,” bebernya.
Kata Handayani, setelah baru berjalan kok kemudian terjadi Covid-19, maka dengan adanya program belajar di rumah dana SAS ini kemudian dipakai membantu anak-anak yang tidak mampu guna membeli paket kuota internet untuk pembelajaran Daringnya. Yang mana sebelumnya beberapa dana SAS ini waktu itu sudah di distribusikan untuk yang penting-penting, seperti untuk beli sepatu, tasnya anak-anak, dan sebagainya,” terang Wahyu Handayani.
Lanjut Wahyu Handayani, jadi akibat pandemi Covid-19 ini, pembelajaran di SMPN 2 Genteng murni online atau Daring semuanya tidak ada yang Luar Jaringan (Luring) dan Alhamdulillah terselesaikan semuanya, terutama kelas 9, yang hari ini hari terakhir menempuh ujian sekolah,” jelentrehnya.
Dijelaskan olehnya kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ada 4 hal, yang pertama, Ujian Nasional dihapus, yang kedua, sekolah yang dulu disebut dengan USBN sekarang disesuaikan dengan kondisi sekolah diganti dengan Ujian Sekolah, yang ketiga, kemudian RPP tidak berlembar-lembar, cukup satu lembar saja, dan yang keempat, zonasi PPDB yang dulunya 80 %, sekarang hanya menjadi 50 %. Jadi persiapan Menteri pas sekali dengan terjadinya pandemi Covid-19 saat ini. Sehingga pihak sekolah tidak gelabakan.
Dengan adanya kejadian Covid-19 ini, maka ujian sekolah diputuskan sebagai keputusan penentuan kelulusan, dan ujian di Sekolah SMPN 2 Genteng melalui Daring, sudah selesai hari ini.
“Alhamdulillah di musim Covid -19 SMPN 2 Genteng, Banyuwangi sukses antarkan siswa kelas 9 pada ujian hingga selesai,” pungkasnya.