Laporan Firmus Gulo
Tangerang,Poskota,Net- Ketua GAMKI Tangerang Selatan, Adi Saputra Simanulang, menegaskan bahwa kasus ini menjadi perhatian pemuda lintas agama. Menurutnya, pernyataan sikap pemuda lintas agama ini adalah cermin sikap pemuda di Tangerang Selatan untuk mengecam aksi kekerasan yang menimpa teman-teman mahasiswa Katolik yang sedang beribadah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Peristiwa yang terjadi kemarin memotivasi kita semua untuk terus membangun keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama yang ada di Tangerang Selatan. Dan, kasus ini harus kita kawal agar bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk saling menghargai,” tambah Adi Saputra.
Sementara itu, Wakil Ketua Muhammadiyah Rindang Panuntun mengingatkan agar hubungan baik dengan orang-orang di sekitar kita juga harus dijaga dengan baik. Sebagai warga, sudah sepatutnya kita mengenal satu sama lain dan saling menyapa. “Dan terkait kasus yang terjadi di Pamulang, tidak bisa dibenarkan. Karena itu, proses hukum yang sedang berjalan, harus kita hargai. Kita serahkan kepada polisi untuk menyelesaikan kasus ini…” ungkapnya.
Secara umum, ada lima sikap yang kemudian dibacakan sebagai sikap bersama Pemuda Tangerang Selatan, dalam menyikapi kasus yang terjadi di Pamulang, yaitu:
1. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta pemerintah Kota Tangsel dan jajarannya harus memiliki peranan membangun keharmonisan dan moderasi beragama demi membangun kerukunan antar umat beragama.
2. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta Pemerintah KotaTangsel dan jajarannya bersikap adil, dengan memberikan ruang kebebasan melaksanakan ibadah kepada setiap umat beragama di kota tangsel, tanpa perlakuan diskriminasi.
3. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta Pemerintah Kota Tangsel dan jajarannya untuk lebih aktif dalam pembinaan toleransi dan keberagaman di masyarakat agar tercipta kerukunan antar umat beragama.
4. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah, aparat keamanan, FKUB, lembaga masyarakat dan agama di kota tangsel yang bergerak cepat mencegah terjadinya konflik, serta meminta seluruh elemen masyarakat untuk dapat menahan diri, tidak memprovokasi keadaan, serta menjaga ketenangan.
5. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel berkomitmen memperkuat gerakan nilai-nilai moderasi beragama, toleransi dan interaksi sosial antar suku, agama, dan golongan.
Saat ini Pemuda Katolik Tangerang Selatan terus berkomunikasi secara intens dengan Paroki Barnabas Pamulang melalui Seksi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK), sebagai perpanjangan tangan informasi ke pihak Gereja yang sejak awal ikut memantau kasus tersebut.
Untuk diketahui, bahwa bagi umat Katolik, bulan Mei dan Oktober menjadi bulan penghormatan khusus kepada Bunda Maria, salah satunya dilakukan dengan Doa Rosario secara bergilir dari rumah ke rumah dalam satu wilayah teritorial terkecil.