Peserta apel gelar pasukan dan para hadirin yang saya hormati, Seperti kita ketahui bersama bahwa laju pertumbuhan terkendali, pelonggaran Covid-19 sehingga berbagai di Indonesia sudah pemerintah memberikan aktivitas masyarakat termasuk Nataru dengan menetapkan seluruh wilayah berada pada PPKM Level 1 dan Momentum Nataru selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia di setiap penghujung tahun dengan melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat.
Operasi Lilin 2022 terdiri dari total 166.322 personel gabungan yang ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan, 695 pos pelayanan dan 89 pos terpadu, guna mengamankan 52.636 objek pengamanan, Berbagai hal tersebut tentunya dipersiapkan dalam rangka mengamankan kegiatan Nataru, agar masyarakat merasa nyaman dan aman sebagaimana perintah dari Presiden Joko Widodo bahwa, “Saya minta persiapan seluruh sektor dan stakeholder dalam mengantisipasi gangguan dan masalah saat natal dan tahun baru ini betul-betul disiapkan, agar masyarakat merasa nyaman dan juga aman”.
Pada pengamanan Nataru, terdapat berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai, Pada sisi kesehatan, kita harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru omicron BN.1 yang lebih cepat menular, Melihat hal tersebut, lakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat interaksi tinggi, himbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada sisi keamanan, terdapat beberapa potensi gangguan yang juga perlu diwaspadai, seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas jalan dan penyeberangan antar pulau, serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan jadikan pengaturan rekayasa lalu lintas pada Idul Fitri 2022 sebagai acuan.
Selanjutnya terkait kejahatan konvensional, Berdasarkan anev tahun 2021, kejahatan paling tinggi terjadi pada bulan Desember didominasi oleh jenis kejahatan konvensional, Melihat hal tersebut, tingkatkan patroli pada daerah rawan dan objek vital serta lakukan sosialisasi guna meningkatkan standar keamanan lingkungan dan tempat tinggal, terutama kepada masyarakat yang akan berpergian.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah terkait pengendalian ketahanan pangan dan BBM, Lakukan monitoring di lapangan bersama Satgas Pangan dan stakeholder terkait guna memastikan ketersediaan pasokan pangan, Imbau para pelaku usaha agar tidak melakukan penimbunan atau menahan stok yang tentunya dapat menyebabkan kelangkaan, maupun kenaikan harga, Apabila terdapat upaya spekulan, lakukanlah gakkum secara procedural.
Kemudian khusus pengamanan ibadah Natal, pastikan setiap lokasi ibadah dilakukan sterilisasi melibatkan TNI, BNPT, Jibom Brimob, K-9 dan Densus 88/ AT, Selain itu libatkan juga elemen masyarakat termasuk Ormas keagamaan dalam pengamanan ibadah Natal sebagai wujud toleransi beragama.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya