Perawat RSUD Madiun Ngawur, Pasien Meninggal Akibat Berak Darah Dibilang Covid-19 — poskota.net
instagram youtube
logo

Perawat RSUD Madiun Ngawur, Pasien Meninggal Akibat Berak Darah Dibilang Covid-19

Sabtu, 7 November 2020 - 23:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Fin

MADIUN;poskota.bet – Seorang perawat RSUD Panti Waluyo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, bekerja serampangan dan asal bunyi. Pasien meninggal dunia dengan gejala berak darah dan pusing, dijustifikasi sebagai terjangkit Covid-19.

Sontak pernyataan perawat, yang oleh keluarga pasien, dianggap kompeten mewakili diagnosa medik ini langsung membuatnya kelabakan. Pasalnya, penyakit akibat virus corona dianggap negatif dan menakutkan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terlebih menyedihkan bagi pihak keluarga yang berduka, pasien meninggal dunia, Lasmini, 60 tahun, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, itu langsung dimakamkan pihak rumah sakit, tanpa singgah di rumah duka sebagaimana layaknya protokoler korban Covid-19.

Mariani dan Rina, keluarga pasien, saat dikonfirmasi jurnalis, Rabu malam, (4/ 11), menuturkan pihak keluarganya dibuat terkejut atas penjelasan perawat perempuan, bahwa Lasmini meninggal karena Covid-19.

“Jadi begitu dibilang bahwa meninggalnya akibat Covid-19 ya kami sangat cemas. Terus pasien gak boleh diambil. Langsung dimakamkan pihak rumah sakit tanpa mampir di rumah,” ungkap Mariani yang menambahkan, pihaknya tidak mengetahui nama perawat berjenis kelamin perempuan itu.

Dilanjutkan Mariani, Lasmini masuk rumah sakit diantar keluarganya pada Minggu subuh, (1/ 11). Kemudian sekira pukul 09.00 Lasmini dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

“Sejak dinyatakan meninggal karena Covid-19 itu pihak keluarga sudah tidak diperbolehkan menyentuh pasien. Tahu tahu sekitar pukul 5 sore pihak rumah sakit langsung memakamkan keluarga saya di pemakaman desa saya,” papar Mariani.

Yang makin membuat jengkel keluarga pasien, menurut Mariani, pihak keluarganya menerima hasil resmi pemeriksaan spesimen atas diri Lasmini, yang dikeluarkan laboratorium Rumah Sakit Umum dr. Sutomo, Surabaya, pada Selasa, (3/ 11), yang menyatakan Lasmini negatif Covid-19.

Rancu dan tumpang tindih pernyataan medik rumah sakit inilah yang akhirnya membuat tokoh LSM Garda Terate Madiun, Bambang Gembik, menjadi berang.

Tak menunggu waktu lama pihaknya segera mendatangi tempat kejadian perkara, menanyakan ihwal kerancuan tersebut. Tidak kompromistik, tegas Gembik, panggilan akrabnya, pihaknya akan memperkarakan RSUD Panti Waloyo, jika terbukti membuat kisruh suasana atas pernyataan perawat yang dianggapnya ngawur itu.

“Bayangkan to Mas. Laboratorium RSU dr. Sutomo Surabaya baru Selasa 3 Nopember 2020 menyatakan Lasmini negatif Covid-19. La kok sebelum tanggal tersebut perawat RSUD Panti Waloyo sudah berani ngomong Covid-19 terkait kematian Lasmini. Ngomongnya pakai otak apa dengkul itu perawat,” bentak Gembik kepada jurnalis di tempat terpisah.

Gembik sempat merinci hasil pemeriksaan spesimen atas nama pasien Lasmini, yang dikeluarkan laboratorium RSU dr. Sutomo Surabaya pada Selasa, (3/ 11). Antara lain, jenis spesimen swab naso-orofaring dengan nomor spesimen 9921140. Yang menerangkan bahwa Lasmini dinyatakan negatif Covid-19.

Sementara, jurnalis kesulitan memintai konfirmasi Dirut. RSUD Panti Waluyo. Lantaran yang bersangkutan baru menjabat dan masih berstatus Plt, menggantikan pejabat lama, dr. Joko Santoso.

“Maaf saya tidak kenal Mas. Itu masih baru dan statusnya Plt,” tutur dua orang pejabat kepala dinas yang identitasnya enggan di online kan.

Sedangkan dr. Joko Santoso, pejabat lama, saat dikonfirmasi lewat WA tidak menjawab.

Senada dengan dr. Joko Santoso, Bupati Madiun, Ahmad Dawami, juga tidak merespon saat dimintai konfirmasi jurnalis lewat WA nya.

Berita Terkait

Diduga Langgar K3, Proyek Wisma Haji Cipondoh Harus Distop
Semangat Merdeka di Alam Terbuka, Camplis 2025 KJK Tangerang Raya Sukses Digelar
Peredaran Toko Obat Jenis G di Kabupaten Tangerang Makin Marak.
Belum Miliki Fire System Yang Memadai, BPN Berharap Dapat Hibah dari Pemkot Depok
Sayap Partai Gerindra, Gema Sadhana Resmi Dideklarasikan di Banten: Perkuat Perjuangan Minoritas dan Kebangsaan
*212 Jamaah Haji Kabupaten Simalungun Tahun 2025 Tiba di Tanah Air Dalam Keadaan Sehat Walafiat*
Bentuk Kader Militan PKB Gelar Dikbar Panji Bangsa
SPMB Banten 2025 Dikeluhkan Warga, Posko PWI Tangerang Kebanjiran Aduan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 18:40 WIB

Tumpah Ratusan Masyarakat Saksikan Kontes Batu Akik

Sabtu, 27 September 2025 - 11:14 WIB

Pastikan Warga Miliki Hunian Yang Layak, Wakil Ketua DPRD Saluran Program RTLH

Jumat, 26 September 2025 - 23:47 WIB

Gelar Soskom Ketua Komisi B Paparkan Peran Serta Fungsi Anggota DPRD

Kamis, 25 September 2025 - 19:09 WIB

Usai RDP, BK DPRD Pastikan Proses Etik Tetap Berjalan

Kamis, 25 September 2025 - 18:26 WIB

MBG Bermasalah, Komisi D Siap Sidak Ke Dapur

Kamis, 25 September 2025 - 15:18 WIB

DPRD Depok Gelar RDP Bahas PHK Pegawai Tip Top

Rabu, 24 September 2025 - 18:22 WIB

BPN Depok Gelar Upacara HANTARU 2025, Budi Jaya : Alhamdulillah Target 850 Sertifikat Sudah Selesai

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Menjenguk Kader Banser di RSUD, Ardo turut menyuarakan keadilan

Berita Terbaru

Berita Ciamis

CAMAT PANUMBANGAN TEKANKAN PENTINGNYA SINERGITAS PEMBANGUNAN

Minggu, 28 Sep 2025 - 05:44 WIB

Berita Daerah

Tumpah Ratusan Masyarakat Saksikan Kontes Batu Akik

Sabtu, 27 Sep 2025 - 18:40 WIB

Berita Simalungun sekitarnya

JR Saragih Lantik Pengurus HSGBP Kabupaten Simalungun dan Pengurus 30 Kecamatan

Sabtu, 27 Sep 2025 - 14:26 WIB