Pamatang raya Poskota net
13-12-2004 sekira 01:56 :00 wib
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tengah upaya BNN Kabupaten Simalungun untuk meningkatkan transparansi dan keterlibatan media dalam pemberitaan, muncul isu yang mengganggu kepercayaan masyarakat. Banyak pihak merasa bahwa terdapat ketidakadilan, atau pilih kasih, dalam pemilihan media yang mendapatkan akses untuk meliput kegiatan BNN.
Salah satu contoh konkret adalah keberadaan media lokal Poskota.net yang beroperasi di Pematang Raya, namun tidak dilibatkan dalam peliputan resmi BNN. Sebaliknya, media dari luar daerah justru mendapat undangan untuk meliput acara-acara penting yang diselenggarakan oleh BNN. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan jurnalis lokal dan masyarakat mengenai kriteria yang digunakan dalam memilih media yang berhak meliput.
Ketua security BNN Kabupaten Simalungun, dalam sebuah wawancara, menyatakan bahwa salah satu alasan di balik keputusan tersebut adalah media yang dilibatkan harus terdaftar di PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). Namun, argumen ini tampaknya tidak cukup meyakinkan, terutama bagi para jurnalis di Media Poskota.net yang merasa telah menunjukkan komitmen dan profesionalisme dalam melakukan peliputan berita.
Situasi ini memicu diskusi di kalangan masyarakat tentang sejauh mana BNN membuka ruang bagi media lokal untuk berkontribusi dalam pemberitaan. Adalah penting bagi institusi pemerintah dan non-pemerintah untuk menciptakan iklim yang inklusif, di mana semua media—terutama yang berbasis di daerah setempat—mendapatkan kesempatan yang sama untuk meliput dan menyampaikan informasi kepada publik.
Ke depan, BNN Kabupaten Simalungun diharapkan dapat lebih mempertimbangkan aspek keseimbangan dan keadilan dalam pengundangan media, guna mendorong partisipasi semua pihak dalam memberantas narkoba dan menyebarluaskan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Keterbukaan dan kerjasama dengan media lokal bukan hanya akan meningkatkan kualitas berita, tetapi juga akan memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.
Kita semua berharap bahwa keadilan dalam peliputan akan menjadi perhatian utama, demi tercapainya tujuan bersama dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Simalungun.
Jhon E p