Mappi, Poskota.net – Paska pleno rekapitulasi perhitungan jumlah suara tingkat Kabupaten oleh KPUD Mappi, puluhan massa salah satu paslon Bupati dan Wakil Bupati melakukan aksi unjuk rasa kekantor Bawaslu dan KPUD Mappi. Massa keberatan akan hasil pleno dan menuntut agar dilakukan pemilihan ulang karena menurut massa disinyalir bahwa adanya kecurangan pengelembungan jumlah suara serta keberpihakan KPUD Mappi dalam memenangkan salah satu paslon Bupati dan Wakil Bupati. Kamis (06/12/2024).
Kapolres Mappi AKBP Yustinus Kadang, S.Sos., M.Si, Saat meminpin langsung giat pengamanan menjelaskan bahwa massa yang berjumlah kurang lebih 50 orang mendatangi kantor Bawaslu untuk meminta ketegasan terhadap laporan pelanggaran Pilkada yang telah mereka laporkan kepada pihak bawaslu beberapa hari yang lalu.
“Massa dari salah satu paslon datang untuk menanyakan perkembangan laporan mereka terkait pelanggaran Pilkada dan di terima oleh komisioner Bawaslu. Dalam pertemuan tersebut perwakilan massa mendesak untuk segera menindak lanjuti laporan mereka”. ungkap Yustinus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut, massa yang tidak terima dengan penjelasan dari pihak Bawaslu merasa bahwa penanganan terhadap laporan mereka terkesan berlarut – larut dan tidak profesinal sehingga massa pun mendatangi kantor KPUD Mappi untuk membatalkan hasil pleno dan menuntun pemilihan ulang.
‘’Saat massa bergerak menuju KPUD Mappi sempat terjadi ketegangan antara kami dan massa, di mana massa yang dilengkapi dengan senjata tajam ingin melakukan pengrusakan kantor KPUD Mappi, tetapi syukur setelah kami bernegosiasi dengan massa akhirnya massa pun kembali untuk membubarkan diri.” tutur Kapolres.
Dalam kesempatan ini Kapolres menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mappi untuk saling menghargai dan tidak membuat kegaduhan dengan melakukan provokasi, adudomba dan menebar isu Hoax yang dapat menganggu stabilaitas kamtibmas di Kabupaten Mappi.
“Bapak, Mama, Kaka, Adik serta seluruh masyarakat Kabupaten Mappi mari kita bergandengan tangan bersama-sama menjaga kamtibmas karena siapanpun yang terpilih nantinya itu merupakan pemimpin seluruh masyarakat Mappi bukan milik kelompok atau golongan tertentu”. tandasnya.(rd)
