Laporan: Ahmad Sahroni.
BANYUWANGI,poskota.net – Korlantas Mabes Polri tinjau Posko operasi Ketupat Semeru 2020 di Banyuwangi. Operasi yang digelar selama 37 hari, di mulai sejak Jumat kemarin (24/4/2020).
Direktur Regident Korlantas Mabes Polri Brigjend Yusuf, Didampingi oleh Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin dan Bupati Abdullah Azwar Anas, melihat langsung pos perbatasan di Pelabuhan ASDP Ketapang, Minggu (26/4/2020).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita lakukan pengecekan kesiapan personel dan posko di Banyuwangi. Kita lihat kondisinya aman dan lancar. Seluruh personel dan posko sudah siap,” kata Brigjen Yusuf kepada wartawan.
Pengamanan Operasi Ketupat Semeru 2020 sengaja dilakukan lebih awal, untuk antisipasi pemudik yang pulang ke kampung halaman. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19. Selain cek kesiapan di Pelabuhan ASDP Ketapang, pihaknya juga melakukan pengecekan di pos perbatasan di RTH Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo.
“Kita juga cek perbatasan Wongsorejo dan ASDP Ketapang terkait kesiapan anggota dan instansi terkait. Kita harap anggota selalu jaga kesehatan dengan standart kesehatan untuk bisa maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan terus dilakukan untuk disampaikan kepada masyarakat agar ikuti anjuran pemrintah utk memutus penyebaran Corona,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin mengatakan, sebanyak 239 personel Polri disebar di beberapa titik posko perbatasan yang ada di Banyuwangi. Diantaranya di Kecamatan Wongsorejo, Kecamatan Kalibaru, Kecamatan Licin dan Pelabuhan ASDP Ketapang.
“Pengamanan secara humanis kita lakukan untuk memberikan rasa aman. Kita juga lakukan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudik,” tegasnya.
Dalam kinerjanya, lanjutnya, polisi melakukan kegiatan pengadangan pemudik yang akan datang ke Banyuwangi. Jika tetap nekat, polisi bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi untuk melakukan karantina kepada pemudik yang nekat atau terlanjur datang ke Banyuwangi. Mereka akan melakukan karantina mandiri atau mendatangi rumah isolasi yang ada di desa-desa.
“Protap COVID-19 kita lakukan diperbatasan. Seperti pemeriksaan menggunakan thermo gun dan penyemprotan disinfektan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik atensi dari Mabes Polri atas pengecekan personel dan posko diperbatasan di Banyuwangi. Kegiatan pengetatan pemudik yang datang di Banyuwangi merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggungjawab TNI dan Polri.
“Kita tidak bisa apa-apa jika tak ada bantuan dari TNI dan Polri. Kami harap adanya operasi Ketupat Semeru ini bisa meminimalisir pemudik yang datang ke Banyuwangi,” paparnya.
Untuk Pemkab Banyuwangi sendiri, kata Anas, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Banyuwangi sudah dalam beberapa hari ini menerapkan pendataan berbasis online di sejumlah pintu masuk di kabupaten tersebut. Pendataan online membuat pemantauan warga pendatang yang dikategorikan sebagai Orang dengan Risiko (ODR) yang harus menjalani isolasi mandiri 14 hari lebih mudah dilakukan.
“Semua pendatang dipindai KTP-nya, data masuk ke server, lalu terkirim ke jaringan Smart Kampung yang ada di desa dan kelurahan. Operator Smart Kampung di desa dan kelurahan mendapat notifikasi secara real time ketika ada warganya yang baru datang,” pungkasnya.