Laporan : Fera
PALEMBANG,Poskota.net,-Mendukung program pemerintah pusat pada tahun 2023 Indonesia bebas kendaraan Over Dimensi Over Loding (ODOL) berbagai Sosialisasi dan penegakan hukum sudah digelar. Berdasarkan keterangan kementerian PUPR bahwa pertahun Indonesia merugi hingga 43 triliun, hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Fahmi kepala Balai Pengelola Transportasi Darat ( BPTD )wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan dikantornya, Senin (29/11/2021).
“Hari ini kami melakukan giat Gakum diterminal-terminal secara serentak diantaranya terminal karyajaya, terminal kayuagung, terminal simpang periuk lubuk linggau, terminal Batai lahat, dan juga terminal betung,”ungkap Fahmi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tentunya kegiatan yang dilakukan pada hari ini sebagai bentuk nyata dari pemerintah dalam penegakan hukum untuk kendaraan kelebihan muatan dan dibantu oleh pihak aparat setempat.
“Hari ini kita memeriksa kendaraan tersebut kemudian dilakukan penimbangan, dengan alat penimbangan portable, bagi kendaraan yang over akan dinerikan penindakan secara terstruktur mulai dari teguran, tilang, hingga transfer muatan dan dibantu oleh kepolisian resort setempat,”bebernya.
Selain peringatan kata Fahmi, kegiatan ini juga dilakukan agar meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para pelaku usaha atau jasa tidak menggunakan kendaraan yang melebihi kapasitas.
“Upaya-upaya preventif kita sekaligus kampanye sosialisasi kepada masyarakat agar pelaku usaha atau pemilik barang atau transfortir juga agar mulai tidak melakukan lagi yang namanya over dimensi over loding,’ujarnya
Dikatannya juga hasil dari pemeriksaan kendaraan tersebut diberikan tanda dan didata ketika melakukan Keur pada saatnya nanti maka kendaraan tersebut akan dilakukan normalisasi.
“Setelah ini kita akan data kendaraan -kendaraan tersebut mana yang berpotensi odol kita sampaikan bahwa setelah ini kita terus menggalakkan yang namanya normalisasi terutama di unit Uji Penyelenggar Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB), pada saat kendaraan tersebut melakukan Keur nah disitu akan kita lakukan normalisasi,”katanya
Ia menyebut bahwa normalisasi ini bukan pertama yang dilakukan tapi sebelumnya sudah dikampayekan mulai dari pemberitaan melalui berbagai media sampai dilakukan pemotongan secara simbolis digriya agung pada waktu itu dan mengundang stakeholder yang ada.
“Sebelumnya kita lakukan d terminal AAL, kita kampanyekan bersama sebagai fakta integritas bersama dan kita tandatangani bersama mulai dari kementrian, para asosiasi, pemerintah kabupaten kota termasuk aparat hukum,”sebutnya.
Dijelaskannya, bahwa selain menyebabkan kerusakan jalan akibat dari ODOL ini sangat banyak tingkat kecelakaan tinggi bahkan kemacetan jalan.
“Banyak sekali akibat dari Odol ini mulai dari kerusakan jalan, ketika ada mobil yang over dan As nya patah, ada juga yang terguling ini juga bisa menyebabkan kemacetan dan jadi kendala dijalan raya,”jelasnya