Oleh: Darmono Taniwiryono
PT Nutri Palma Nabati – Bogor
JAKARTA,poskota.net – Covid-19 sudah dinyatakan penyakit pandemik dan bahkan sudah mengancam perekonomian dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini oleh WHO dinyatakan sebagai pandemi pada tanggal 12 Maret 2020.
Artinya penyakit ini sudah menyebar di seluruh dunia dengan dampak besar. Penularan Covid-19 terbukti terjadi sangat cepat. Kecepatan penularan yang tinggi kemungkinan besar karena kerapatan penduduk yang semakin tinggi, kecepatan, jangkauan dan frekuensi transportasi yang juga semakin tinggi, dan paparan radikal bebas akibat polusi udara yang meningkat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya pulusi udara, faktor lainnya yang mengakibatkan timbulnya radikal bebas termasuk karena paparan sinar UV, kelelah dan stress, serta kekurangan gizi. Paparan radikal bebas yang tinggi memperlemah daya tahan tubuh manusia terutama para lanjut usia.
Apa itu Salmira?
Salmira adalah produk bahan alam yang mengandung 100% minyak sawit merah alami atau Virgin Red Palm Oil (VRPO) yang diproduksi oleh PT Nutri Palma Nabati (NPN). Sumber bahan baku Salmira diperoleh dari kebun-kebun sawit yang sudah diinvestigasi mengandung betakaroten dan Vitamin E tinggi.
Teknologi produksi VRPO tidak sama dengan teknologi tradisional di Afrika Barat maupun teknologi yang diterapkan di pabrik-pabrik kelapa sawit yang ada. Tentu dengan peralatan yang terjamin mutunya. Produksi Salmira tidak menggunakan suhu tinggi, dan tidak menggunakan bahan kimia.
Melaui proses yang khusus tersebut, Salmira berbau harum khas sawit dan tidak berasa apapun serta tidak ada pengotornya. Hasil analisis lengkap Salmira dapat dilihat di Gambar 1.
Apa yang diandalkan oleh Salmira?
Hasil analisis Salmira di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech ditunjukkan bahwa Salmira mengandung 1700 ppm beta-karoten, 3 kali lipat lebih dari rata-rata di CPO yang diproduksi di pabrik-pabrik kelapa sawit, yaitu 400 – 500 ppm.
Bahkan hasil investigasi NPN, dari sumber buah di kebun tertentu ternyata mengandung karoten total setinggi 5600 ppm. Berarti kurang lebih mengandung betakaroten 2600 ppm. Betakaroten adalah pro-Vitamin A.
Likopen yang tergolong sebagai karoten juga ada di VRPO seperti Salmira. Toleransi batas minimum kandungan betakaroten di Salmira cukup 1000 ppm.
Menurut Rice & Burns (2010), kandungan betakaroten di dalam minyak sawit merah alami 15 kali yang terkandung di wortel dan 30 kali yang terkandung di tomat. Keunggulan karoten di dalam VRPO dibandingkan dengan yang ada di wartel dan tomat adalah sudah berada dalam larutan lemak.
Di dalam VRPO tanpa rafinasi seperti Salmira terdapat dua jenis Vitamin E yang tinggi yaitu tocopherol dan tocotrienol. Minyak nabati lainnya hanya sedikit atau bahkan umumnya tidak mengandung tocotrienol. Padahal kekuatan tocopherol sebagai antioksidan adalah 16 kali lipat dari tocopherol.
Seperti halnya karoten, tocoteienol dan tocopherol terdiri dari 4 bentuk yaitu alpha, beta, gamma dan delta. Sayang sekali di Indonesia belum ditemukan laboratorium yang mampu menganalisis kandungan tocotrienol.
Menurut Ammu KR (2011) perbandingan kandungan tocitrienol dan tocopherol adalah 70 banding 30. Sumber lain menyebutkan bawa kandungan Vitamin E di VRPO jauh lebih tinggi dari yang terkandung di minyak nabati lainnya (Gambar 2).
Bagaimana Salmira bisa diandalkan?
Tiga ahli virus Indonesia yaitu Prof. Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan, MS. (sebelumnya menjabat Dekan Fakultas Kedokteran, IPB University), Dr. Ir. Hj. Sri Nurdiati, MSc (Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, IPB University) dan drh. Indro Cahyono mengatakan bahwa konsumsi Vitamin E, Vitamin A dan Vitamin C dapat mempercepat terbentuknya antibodi pasca penularan Covid-19.
Vitamin E disebutkan bemanfaat bagi pembentukan sel-sel tubuh yang harus selalu diperbaharui, seperti sel hati, sel telur dan sel sperma. Vitamin E dan Vitamin A merupakan antioksidan kuat yang mampu menangkal radikal bebas.
Orang lanjut usia biasanya peka terhadap paparan radikal bebas yang menyebabkan daya tahannya menurun. Dengan demikian peran Salmira adalah dalam menyediakan Vitamin E dan Vitamin A yang tinggi.
Bagaimana Salmira dikonsumsi?
Minyak sawit merah alamai tanpa rafinasi seperti Salmira berujud kental karena mengandung asam palmitat dan stearat. Salmira dapat dikonsumsi langsung dalam bentuk kental atau dicairkan terlebih dahulu. Untuk mencairkan, masukkan dalam gelas kecil kemudian masukkan gelas kecil ke dalam gelas besar berisi air panas.
Tunggu satu setengah menit untuk mencair. Ketika dikonsumsi dalam bentuk cair, rasanya lebih enak dari minyak nabati lainnya. Untuk menjaga daya tahan tubuh, cukup dengan mengkonsumsi satu sendok teh per hari.
Adakah Efek Negatifnya?
VRPO tanpa rafinasi seperti Salmira sudah dikonsumsi oleh bangsa Afrika Barat sejak 5.000 tahun yang lalu, namun tidak pernah ada lapiran keracunan meskipun diproduksi dengan teknologi apa adanya. Banyak yang takut karena bentuknya kental dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Pada Gambar 1 ditunjukan kandungan lemak jenuh dan lemak tak jenuh di Salmira cukup seimbang. Kandungan lemak jenuh dan lemak tak jenuh yang seimbang juga terdapat di ASI (air susu ibu), yang biasa dikonsumsi oleh siapapun sejak kecil.
Orang banyak mencari dan mengkonsumsi virgin coconut oil (VCO), padahal kandungan lemak jenuhnya mendekati 100%. Justru dianggap menyehatkan. Ada juga yang takut dengan kandungan ALB (asam lemak bebas) yang tinggi.
Padahal kalau tidak melalui proses rafinasi, dan dikonsumsi langsung, ALB justru bermanfaat bagi kesehatan. VRPO tanpa rafinasi kini semakin populer di Amerika Serikat dan Eropa.
Ijin edar Salmira
Teknoligi produksi Salmira semula dikembangkan di garasi rumah dalam sekala kecil dengan bimbingan Pemda Kota Bogor. Salmira telah mendapatkan ijin edar dari Dinas Kesehatan dengan sertifikat PIRT No. 2073271010675-22
Harga Salmira dijual
Botol kemasan isi 180 ml di jual sangat terjangkau hanya Rp 145.000
Ketersediaan Produk
Pemesanan Salmira dapat dilakukan melalui nomor HP/WA 085711112537 atau email: office@npn.co.id, atau melalui beberapa agen yang ditunjuk oleh perusahaan.