Tangerang ,Poskota,Net–Sekelompok ibu-ibu Warga Sepatan teriak dan histeris mendatangi SMKN 2 Kabupaten Tangerang pada Selasa pagi (15/07/2025), untuk menyampaikan keluhan terkait proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026. Kedatangan mereka dipicu oleh kekecewaan karena anak-anak mereka tidak diterima di SMKN 2 kabupaten Tangerang meskipun mengaku telah memenuhi syarat
Sekitar pukul 09.00 WIB, puluhan orang tua siswa, sebagian besar ibu-ibu, memadati area depan gerbang SMKN 2 kabupaten Tangerang sambil membawa spanduk kecil dan poster bertuliskan “Tolong Anak Kami Diterima” dan “Pendidikan Hak Kami Bukan hak mereka saja,” Aksi berlangsung damai namun penuh Histeris serta teriakan para ibu ibu dan anak siswa
Salah satu warga, Ibu Sulastri (42), mengaku kecewa karena anaknya tidak lolos seleksi, padahal rumahnya hanya berjarak beberapa meter saja dari sekolah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami merasa tidak adil, Katanya sistem Domisili, tapi kenapa anak kami yang dekat dengan sekolah malah tidak diterima?” keluh Ibu Sulastri kepada wartawan.
Selanjutnya,” Dedi Subandi kordinator Aksi mengatakan
Kami menuntut agar Ketua Panitia SPMB segera dicopot karena telah mencederai kepercayaan masyarakat. Banyak anak-anak kami yang layak, tetapi tidak diterima tanpa alasan yang jelas
Lanjut Dedi dan kami menilai pihak SMKN 2 cara melakukan sosialisasi terlalu mendesak, waktu tinggal tiga hari pendaftaran barulah dilaksanakan sosialisasi sehingga warga disini tidak memahami dengan sistem SPMB tahun ini dinilai janggal dan tidak adanya ketransfaran dalam melakukan sosialisasi
Aksi ini menjadi sorotan di tengah proses SPMB yang seharusnya menjunjung tinggi asas transparansi, akuntabilitas, dan keadilan,” tegasnya
Masyarakat berharap agar pihak Dinas Pendidikan Provinsi banten dan Gubernur banten turun tangan dan mengevaluasi mekanisme penerimaan siswa di sekolah negeri, khususnya SMKN 2 kabupaten Tangerang
Dan Para orang tua berharap adanya solusi atau penambahan kuota agar anak-anak mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan di SMKN 2 kabupaten Tangerang yang mereka harapkan.
Menanggapi situasi ini, Ketua Panitia SPMB SMKN 2 kabupaten Tangerang, ibu Mimi turut memberikan pernyataannya. Meski berasal dari jenjang berbeda, ia menilai penting untuk menjaga integritas seluruh proses SPMB demi menjaga kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan.
“Dan kami telah melakukan link pengaduan bahkan link tersebut kosong tidak terisi, dan jika memang ada warga sini belum bisa diterima di SMKN 2 kabupaten Tangerang mungkin belum beruntung saja,” cetusnya
Kami sebagai penyelenggara SPMB selalu berusaha transparan dan mengikuti aturan juknis yang di terapkan gubernur banten,” jelas Mimi kepada awak media
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keputusan resmi dari pihak SMKN 2 terkait tuntutan warga
(Ilham)