Laporan : Anton
Papua, Poskota.net – Dalam Rangka Optimalisasi Penggunaan E-Manajemen Penyidikan Wakapolda Papua Brigjen Pol. Dr. Eko Rudi Sudarto, S.I.K., M.Si buka kegiatan Coaching Clinic Bareskrim Polri yang bertempat di Ballroom Hotel Yasmin Jayapura, Rabu (22/06).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Katim Coaching Clinic Kombes Pol. Joko Purnomo, S.H., S.I.K., M.M, dan para pejabat utama Polda Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kesempatannya Katim Choacing Clinic Kombes Pol. Joko Purnomo, S.H., S.I.K., M.M menyampaikan berdasarkan data yang diambil dari hasil anev penggunaan EMP Triwulan I Tahun 2022 yang datanya diambil pada tanggal 1 April 2022, jumlah anggota Polda Papua yang mempunyai akun EMP sebanyak 688 anggota. Dari jumlah tersebut, anggota yang membuat dokumen di EMP sebanyak 133 anggota, yang artinya persentase anggota yang menggunakan EMP sebesar 19,33 % sehingga Polda Papua menempati ke 33 dalam hal presentase penggunaan EMP.
“Kemudian pada Triwulan I tahun 2022 jumlah dokumen pada Polda Papua yang dibuat menggunakan aplikasi EMP sebanyak 1.658 dokumen sehingga Polda Papua menempati urutan Ke-33 dari 34 Polda dalam hal jumlah rata-rata pembuatan dokumen Mindik tiap anggota dengan rata-rata sebesar 2,41 dokumen tiap anggota,” ucapnya.
Lanjut Kombes Pol Joko, Selain itu seluruh peserta yang mendapatkan pelatihan asistensi ini diharapkan nantinya akan menjadi mentor di Satkernya masing-masing. Dalam kesempatan ini saya juga mohon kepada Kapolda Papua untuk menerbitkan surat perintah kepada para peserta untuk menjadi mentor dan melaksanakan pelatihan kepada rekan-rekan penyidik yang lainnya, karena Polda Papua akan menerima pelatihan asistensi kembali pada tahun 2025.
“Pengembangan aplikasi EMP yang diharapkan turut menjadi motor dalam bagian dari realisasi Program Prioritas Presiden dan Kapolri yaitu pemanfaatan EMP oleh penyidik dan penyidik pembantu telah dimasukkan kedalam regulasi internal Polri, yakni Perkap Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana yang diperkuat dengan Keputusan Kapolri Nomor KEP/1740/XI/2021 Tanggal 19 November 2021 Tentang Operasionalisasi EMP,” ucapnya.
Katim Coaching menambahkan aplikasi EMP ini merupakan milestone menuju dunia digital yang secara cepat dimanfaatkan oleh Polri dalam melaksanakan proses penyidikan secara berkeadilan dan berkepastian hukum serta sebagai bank data yang dapat digunakan dalam waktu lama.
Dikesempatan yang sama Wakapolda Papua turut menyampaikan pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Dengan adanya Program Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparasi, Dan Berkeadilan), semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri, terutama di tengah perkembangan kejahatan yang berbasis teknologi informasi. Di tengah tuntutan masyarakat yang semakin kompleks dan sadar hukum, program presisi merupakan terobosan yang tepat dalam menjawab permasalahan-permasalahan tersebut,” tutur Wakapolda.
Lanjut Brigjen Pol Eko, salah satu roadmap transformasi Polri dibidang operasional adalah peningkatan kinerja penegak hukum yang profesional, akuntabel, transparan dan berkeadilan melalui peningkatan sinergi kriminal justice system antara Polri, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), dan penegak hukum lainnya.
“E-Manajemen Penyidikan menjadi salah satu program nasional serta program prioritas kapolri dalam mengubah pola penyidik dan penyidik pembantu dari pola manual menjadi digital. penggunaan aplikasi ini sangat membantu baik dari internal polri maupun eksternal Polri. Oleh sebab itu perbaikan kuantitas dan kualitas penegak hukum secara periodik, peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan, pelatihan, seminar, coaching clinc serta upaya pembinaan dan pelatihan lainnya terus dilakukan Polri guna menunjang kinerja penegak hukum yang profesional dan berkeadilan,” ungkap Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto.
Wakapolda Papua berharap kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan personel dan menambah ilmu pengetahuan agar benar-benar dijadikan petunjuk dan arahan untuk diperdomani dalam pelaksanaan tugas dilapangan, realisasikan hubungan tata cara kerja sebagai pedoman dan wujud kerjasama dalam pelaksanaan dan optimalkan e-manajemen penyidikan, serta proses penyidikan dan peneyelidikan harus tetap berpedoman kepada peraturan danpetunjuk yang ada.
