Laporan: Anton
Papua//Poskota.net,– Kepolisian Resor Tolikara menangani kasus pertikaian dua kelompok masyarakat di Kabupaten Tolikara. Peristiwa itu terjadi di Pasar Kuragame Kota Karubaga Kabupaten Tolikara, Minggu (25/09) sekira pukul 14.30 WIT.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal, S.H menjelaskan pertikaian antara kedua kelompok tersebut berawal dari aksi pengeroyokan terhadap dua orang warga dari Kampung Kimibur yang diduga dilakukan oleh pelaku dari Kampung Kogome.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Awalnya korban an. Heri Jikwa dan korban an. Nikson Wenda mengejar pelaku yang membunuh hewan peliharaan milik korban Heri Jikwa, setibanya di Pasar Kuragame korban menanyakan perihal pembunuhan hewan tersebut kepada para pelaku di sekitar pasar, namun para pelaku yang dalam keadan mabuk, tersinggung dengan pertanyaan korban sehingga langsung melakukan pengeroyokan terhadap kedua korban,” kata Kombes Kamal, Kamis, (29/09).
Tidak terima dengan pengeroyokan yang dilakukan oleh pelaku yang diduga masyarakat dari Kampung Kogome, korban melaporkan kepada pihak keluarga besarnya di Kampung Kimibur, sehingga keluarga korban melakukan aksi balasan ke Kampung Kogome.
Lebih lanjut dijelaskan, sekitar pukul 15.00 WIT, massa yang berjumlah sekitar 300 orang secara spontan langsung menyerang Kampung Kimibur dengan cara melepaskan anak panah ke arah Kampung Kimibur dan membakar honay serta rumah yang mereka duga sebagai tempat persembunyian para pelaku. Selanjutnya masyarakat dari kampung Kimibur balik membalas dengan melepaskan anak panah ke arah massa yang datang menyerang.
Anggota Polres Tolikara dan Brimob BKO Tolikara dipimpin oleh Wakapolres Tolikara berupaya untuk melerai kedua belah pihak, namun massa tidak terkendali sehingga anggota Polres Tolikara melepaskan tembakan gas air mata ke arah kedua kelompok agar mau membubarkan diri.
Dikakatan bahwa dari pertikaian antara kedua kelompok terdapat dapat 4 korban luka dari Kampung Kimibur. Keempat korban langsung dirujuk ke RSUD Wamena untuk mendapat perawatan oleh medis.
“Keempat korban tersebut, yakni an. Soni Wunungga, Openus Wandik, Erik Wandik, Dekinus kogoya. Kini Keempat korban sedang dalam penanganan medis dari RSUD Wamena,” ujarnya.
Kamal juga menyampaikan, pasca terjadinya pertikaian personel gabungan terus melakukan patroli di sekitaran lokasi kejadian mengantisipasi bentrokan susulan. Pihak Kepolisian juga telah melakukan pendekatan kepada para tokoh-tokoh di Tolikara untuk membantu meredam kedua kelompok tersebut.
“Situasi saat ini terpantau aman dan kondusif, hal ini tak lepas dari kerjasama dan sinergitas bersama untuk menjaga situasi tersebut tetap terjaga dengan baik,” ucap Kombes Pol Kamal.
Kabid Humas berharap situasi yang kondusif ini dapat terjaga dan stabil sehingga aktifitas masyarakat dapat berjalan dengan baik dengan normal. Pihak keamanan akan terus berupaya menjalin komunikasi bersama kedua kubu yang bertikai.
“Sehingga kedepannya komunikasi yang telah dibangun dapat membuahkan hasil baik sehingga kedua kelompok massa dapat bertemu untuk musyawarah dan melakukan perdamaian,” ungkap Kabid Humas Polda Papua.
Kamal menambahkan, diharapkan pula kedepannya ada kesepakatan damai antar kedua kubu tersebut. Rencananya hari ini akan dilakukan pertemuan antara kedua kelompok massa di Mapolres Tolikara untuk penyelesaian masalah yang terjadi.
“Kami juga terus memberikan himbauan agar kedepannya masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah perdamaian yang telah kami upayakan tersebut, mari berdamai demi kesejahteraan masyarakat kita semua,” tandas Kombes Pol Kamal.
Untuk diketahui bahwa korban an. Heri Jikwa dan korban Nikson Wenda adalah korban pengeroyokan yang terjadi di pasar Kuragame pada Minggu, (25/09) sekitar pukul 00.10 WIT dini hari.
Sedangkan keempat korban yakni an. Soni Wunungga, Openus Wandik, Erik Wandik, Dekinus Kogoya adalah korban dari pertikaian antara kedua kelompok massa yang terjadi di Pasar Kuragame.