Simalungun, pos kota net
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh dugaan skandal manipulasi dana, kali ini datang dari SMA N 1 Dolog Pardamean. Kabar mengenai persekongkolan antara Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacab Disdik) dan Kepala Sekolah dalam pengelolaan dana sekolah mencuat, tetapi kedua pejabat ini justru memilih bungkam saat awak media mencoba mengonfirmasi kabar tersebut. Sikap ini seolah memperkuat kecurigaan publik akan adanya penyalahgunaan dana yang melibatkan pihak berwenang di institusi pendidikan.
Dugaan persekongkolan ini bermula dari keluhan orang tua yang mempertanyakan transparansi pengelolaan dana sekolah, termasuk pembayaran uang sekolah yang dianggap tidak jelas alokasinya. Padahal, dalam regulasi pendidikan, transparansi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap lembaga pendidikan, terutama yang berstatus negeri.
Awak media mencoba menghubungi Kacab Disdik dan Kepala Sekolah SMA N 1 Dolog Pardamean untuk mendapatkan klarifikasi melalui pesan WhatsApp, tetapi tak ada satu pun jawaban. Diam seribu bahasa ini justru menambah aroma dugaan korupsi, yang semakin mengkhawatirkan masyarakat.
Sikap bungkam yang ditunjukkan kedua pejabat ini menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan, seolah mengabaikan kewajiban mereka kepada masyarakat. Jika memang tak ada penyimpangan, mengapa harus diam? Jika uang yang dikelola adalah benar milik publik, kenapa tak ada keterbukaan?
Kabar ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan dan transparansi di dunia pendidikan. Jangan sampai dana yang seharusnya menjadi hak siswa dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan malah menjadi ladang perburuan oknum tak bertanggung jawab. Pemerintah daerah dan aparat hukum diminta segera turun tangan untuk mengusut tuntas dugaan ini.
Catatan Redaksi: Kami akan terus mengawal isu ini demi memastikan pendidikan di Kabupaten Simalungun bebas dari tindak manipulasi dan korupsi. Terbuka bagi masyarakat yang ingin menyampaikan informasi tambahan terkait dugaan skandal ini untuk menghubungi redaksi.
(Jhon E purba)