Kami sudah was-was mendengar kabar itu, sehingga kami langsung telpon ke anak saya, tapi anak saya bilang kami melanjutkan perjalanan dengan menganti bis lain
Laporan : Erwin Silitonga
TANGERANG,poskota.net – Bus rombongan dari SMP Negeri 4 Tangerang yang ingin melakukan study tour terlibat tabrakan beruntun di Jalan Tol Jakarta Cikarang KM 18, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (15/2/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Parahnya meski tabrakan terjadi dan ada yang mengalami luka-luka baik guru dan siswa pihak sekolah tidak memulangkan para siawa, malah memilih melanjutkan perjalanan. Seakan tidak memikirkan rasa trauma para siswa.
“Kami sudah was-was mendengar kabar itu, sehingga kami langsung telpon ke anak saya, tapi anak saya bilang kami melanjutkan perjalanan dengan menganti bis lain,” kata salah satu orang tua yang tidak ingin namanya di publikasikan, Kamis (16/2/2023), sambil mengatakan seharusnya akibat kecelakaan itu, siswa dipulangkan, agar orangtua siswa tidak was-was.
Menurut dia, dipaksakannya murid melanjutkan perjalanan ke Bandung, lantaran anak-anak dipungut biaya Rp 500 ribu per siswa. Namun, para guru hanya memikirkan uang tersebut, tidak memikirkan ke kwatiran para orang tua.
“Meski saya bukan orang yang punya, meski dibatalkan berangkat kami ikhlas saja, demi keselamatan anak saya dan siswa lainnya, ” Tegasnya.
Kejadian seperti ini, dipastikan kepala dinas mengetahui hal ini, saat kecelakaan terjadi. Dan seharusnya mengambil tindakan yang tepat untuk memerintahkan kepada kepala sekolah agar menghubungi guru pendamping untuk pulang kembali ke Tangerang. Namun seolah-olah memaksakan agar terus melanjutkan perjalanan.
“Tidak memikirkan trauma siswa, tapi memikirkan bagaimana melanjutkan perjalanan, karena para siswa sudah membayar Rp 500 ribu, ” Ungkapnya kembali.
Saat pimpinan redaksi poskota. net, Rabu (15/2/2023) mengubungi kelapa dinas Kota Tangerang Drs. H. Jamaluddin M.pd melalui pesan Whatsapp meski di baca, namun tidak dibalas. Sehingga bisa dikatakan persoalan-persoalan di dinas pendidikan kadis pendidkan ini, seolah-olah anti dengan pertanyaan wartawan.
Dikutip dari sumber Plt Senior Manager Representative Office 1 PT Jasamarga Transjawa Tol, Nouval M Rizky, mengatakan, kecelakaan itu melibatkan empat kendaraan bus dan satu kendaraan yang tidak diketahui identitasnya pada pukul 06.37 WIB.
Masing-masing yang terlibat adalah satu unit kendaraan yang kabur, tiga Bus Star Bus yang masing-masing bernopol B 7344 TGD, B 7512 TGC dan B 7892 FGA serta Bus Trans Utama dengan nomor polisi B 7739 TCD. “Kelima kendaraan melaju dari arah Jakarta, setibanya di TKP (tempat kejadian perkara), tabrakan terjadi karena diduga kurang antisipasi jarak aman,” ujar Nouval dalam keterangannya, Rabu.
Akibat insiden tabrakan beruntun itu, 10 orang terluka. Mereka yang menjadi korban terdiri dari murid-murid serta guru SMP Negeri 4 Tangerang dan penumpang bus dari Trans Utama.
“7 orang merupakan penumpang dari rombangan SMP Negeri 4 Tangerang, sementara 3 lainnya korban dari unit bus Trans Utama,” ungkap Nouval. “Korban sudah dibawa ke RS Hermina Grand Wisata Tambun, mendapat luka ringan,” sambung dia.
Selain mengakibatkan korban luka, kecelakaan juga sempat membuat arus lalu lintas menjadi padat.Akibatnya, kemacetan sempat terjadi hingga sejauh empat kilometer.
Nouval mengatakan, kasus tabrakan beruntun ini telah dilimpahkan ke Satlantas Polres Metro Bekasi. Sementara kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut, telah diderek ke Pool Pondok Gede.