Gerombolan OTK Dilaporkan Polda Jatim — poskota.net
instagram youtube
logo

Gerombolan OTK Dilaporkan Polda Jatim

Sabtu, 16 Juli 2022 - 06:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Sahroni

Banyuwangi, poskota.net – Perlawanan secara hukum dilakukan masyarakat Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, terhadap aksi penyerangan dan dugaan persekusi yang dilakukan gerombolan Orang Tak Dikenal (OTK). Massa dari luar Desa Kandangan tersebut akan dilaporkan ke Polda Jatim.

Masyarakat sudah gerah dan menginginkan hukum ditegakan. Terlebih perbuatan itu bukan hanya meresahkan namun juga telah menimbulkan korban.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Akan kita laporkan ke Polda Jatim. Negara kita negara hukum, keadilan harus ditegakan,” kata Suparmin SH, Sabtu (16/7/2022).

Suparmin SH adalah kuasa hukum yang ditunjuk oleh Pemerintah Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran.

Disebutkan, tindakan hukum dianggap sudah harus dilakukan dalam kasus penyerangan dan dugaan persekusi yang menimpa warga Desa Kandangan. Selain sudah keterlaluan, bar bar dan terkesan tak tersentuh hukum, aksi gerombolan OTK dianggap sangat tidak manusiawi.

Bayangkan saja, massa OTK yang disinyalir berasal dari Dusun Pancer dan Dusun Silirbaru, Desa Sumberagng, Kecamatan Pesanggaran, tersebut telah menebar teror dan ketakutan kepada masyarakat Desa Kandangan, selama 3 hari berturut-turut. Yakni mulai tanggal 13-15 Juli 2022.

Bahkan aksi dihari kedua sampai jatuh korban. Kala itu, sasaran penyerangan dan dugaan persekusi ke kediaman Kepala Dusun (Kadus) Sumberbopong, Desa Kandangan, Wartanto. Saat kejadian si Kadus sedang tugas di kantor desa. Akhirnya, istri, anak dan cucu Wartanto yang jadi sasaran gerombolan OTK.

Sumarsini, sang istri, beserta kedua anak Nanik Setyowati dan Nur Susiani. Termasuk kedua cucu Wartanto, Ramadhani, yang masih usia 7 tahun dan Devi, berumur 2,5 tahun, ikut mengalami dugaan persekusi. Mereka mendapat perlakuan kasar dan ancaman dari massa OTK. Terlebih sebagian gerombolan OTK juga masuk kedalam rumah dan menggeledah hingga kamar pribadi Kadus.

Saat Wartanto pulang kerumah, massa sudah bubar. Namun dia mendapati seluruh anggota keluarga shock dan ketakutan. Bahkan ada yang sampai menangis histeris. Tak kuat menahan pilu dan kesedihan, kesehatan Kadus Wartanto, mendadak drop. Karena kondisi kesehatan semakin menurun, dia terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Ar-Rohmah, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.

Istri, kedua anak dan kedua cucu pun ikut dibawa lantaran mengalami shock dan trauma.

Mbah Parmin, sapaan akrab Suparmin, menmbahkan. Sebenarnya dia sangat menyayangkan adanya penyerangan dan dugaan persekusi yang menimpa masyarakat Desa Kandangan. Sudah jelas gerombolan OTK berasal dari luar Desa Kandangan dan melakukan aksi selama 3 hari berturut-turut. Namun seolah tak ada jaminan rasa aman bagi masyarakat Desa Kandangan.

“Selama aksi sebenarnya ada pihak keamanan dari kepolisian. Tidak bisa mengendalikan massa, alasan kurang personil dan sebagainya. Padahal gerakan masuk Desa Kandangan dari masyarakat desa lain itu tanpa ada pemberitahuan baik itu ke Polsek Pesanggaran, Polresta Banyuwangi, maupun Pemerintah Desa Kandangan,” ungkapnya.

“Untungnya masyarakat Desa Kandangan, taat hukum, sehingga tidak mudah terpancing untuk melakukan perlawanan,” imbuh Suparmin.

Ditegaskan, niatan melaporkan dugaan tindak pidana yang dilakukan gerombolan OTK ke Polda Jatim dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Bukan lantaran tidak percaya dengan kinerja Polsek Pesanggaran, atau pun Polresta Banyuwangi. Namun lebih mengedepankan kondusifitas dan penegakan supremasi hukum.

“Lapor ke Polda Jatim bukan bermaksud tidak percaya sama Polsek Pesanggaran, atau Polresta Banyuwangi, namun untuk menghindari suatu gerakan yang nantinya bila dilaporkan akan berhadapan dengan masyarakanya sendiri,” cetusnya.

Lawyer yang juga Ketua LSM Konsorsium Demokrasi Banyuwangi (LSM Kodeba) ini memastikan bahwa laporan ke Polda Jatim akan dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini dia bersama Pemerintah Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, telah mengumpulkan data dan fakta yang mampu menjerat gerombolan OTK pelaku penyerangan dan dugaan persekusi terhadap masyarakat Desa Kandangan.

Berita Terkait

Kenapa OPPO Sponsori BRI Super League? Ini Alasan Lengkap di Balik #LagaPenuhMomen!
Sekjen GNB Pusat Gelar Sosalisasi bahaya narkoba dan bullying dilingkungan sekolah
ASTHARA SKYFRONT CITY RESMI DILUNCURKAN
STISNU Diduga Tak Kembalikan Sisa Dana PIP Mahasiswa, Pengelola Kampus Membantah
Humas Perumda TKR Kabupaten Tangerang Tantang Aktivis dan Wartawan Demo
Dua Pejabat Pemerintah Kabupaten Tangerang Dilaporkan Ke KPK.
PENGUMUMAN PENDAFTARAN CALON PENYEDIA JASA TERSELEKSI
Peringati HPN 2025, Dr Nurdin Gandeng Forwat Santuni Anak Yatim Piatu
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 17:39 WIB

Purna Tugas Camat H,Edy Yulianto Berlangsung Istimewa Tapi Penuh Kekeluargaan

Jumat, 1 Agustus 2025 - 10:25 WIB

Warga Salegok Gerebeg Pasangan Bukan Suami Istri

Rabu, 30 Juli 2025 - 15:02 WIB

Peran Orang Tua Siswa Jadi Kunci Strategi Vokasi Digital SMK Nurul Huda

Selasa, 29 Juli 2025 - 16:26 WIB

KORDA UMKM Ciamis Bilang Penting Disiplin Manajemen Usaha UMKM

Selasa, 29 Juli 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 49 Penyandang Disabilitas Ciamis Terima Bantuan Kemensos RI

Selasa, 29 Juli 2025 - 09:48 WIB

Melepas 953 Mahasiswa Unigal Bupati Ciamis Jaga Nama Baik Organisasi

Senin, 28 Juli 2025 - 16:58 WIB

Dinas KUKMP Berusaha Bantu Perusahaan Tembakau Kecil Bisa Legal

Sabtu, 26 Juli 2025 - 07:09 WIB

Kadis Ketenagakerjaan Ciamis Wedding Festival Tingkatkan Perekonomian

Berita Terbaru

Berita Simalungun sekitarnya

Pelantikan Pengurus PBVSI Kabupaten Simalungun Masa Bakti 2025-2029

Sabtu, 2 Agu 2025 - 13:32 WIB

Berita Pemkab Tangerang

Ngopi Kamtibmas, Kapolres Ajak Warga Pabuaran Bersinergis

Jumat, 1 Agu 2025 - 18:52 WIB