Laporan : Anton
Papua, Poskota.Net – Polisi melakukan pertemuan dan mediasi terkait aksi saling serang antar masyarakat di Kabupaten Mamberamo Raya yang terjadi pada Jumat lalu.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H saat ditemui diruang kerjanya membenarkan hal tersebut, Minggu (24/04).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ia benar, telah dilakukan mediasi kepada masyarakat yang pada jumat lalu melakukan aksi saling serang di Kabupaten Mamberamo Raya. Aksi yang dipicu karena permasalahan gaji honorer Kabupaten Mamberamo Raya tersebut telah di selesaikan pada Sabtu (23/04) kemarin,” ucapnya.
Menurut salah satu Tokoh masyarakat Tolikara bapak Isak Giay dirinya menuturkan bahwa perang suku yang sudah terjadi pada Jumat tanggal 22 April lalu akan menjadi sejarah di Mamberamo Raya, namun kami masyarakat Tolikara yang besar di Mamberamo Raya tidak menginginkan untuk hal tersebut terjadi yang ke dua kali lagi.
“Perang yang sudah terjadi biarlah berlalu jangan lagi kita menyimpan dendam dihati kita, keberadaan kita di Mamberamo Raya harus bisa menjadi contoh yang baik untuk mendukung program pemabangunan yang tengah di kerjakan oleh Bupati bersama Pemerintahan Daerah,” tuturnya.
Sementara itu kepala suku Burmeso Sem Tasti menyampaikan permohonan maaf mewakili masyarakat Burmeso, Baudi dan Kawera yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Tolikara/Wamena atas kejadian pada Jumat tanggal 22 April 2022,
“Semoga Lewat Kejadian ini kita dapat saling mengenal antara satu dan lainnya untuk bersama-sama dalam menjaga kekompakan dan mendukung program Pembangunan Daerah ini,” ujar Sem Tasti.
Kabid Humas menambahkan, melalui pertemuan tersebut telah dilakukan perdamaian antara masyarakat Tolikara/Wamena dengan masyarakat Mamberamo Raya.
“Usai dilakukannya pertemuan tersebut akan ada masyarakat yang melepaskan Busur ke arah atas yang menandakan perang telah selesai kemudian dilanjutkan dengan peryataaan sikap dan ramah tamah,” ungkap Kombes Pol Kamal.