Laporan: Sahroni
Banyuwangi, Poskota.net – Puncak peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) Ke-62, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Banyuwangi, Mohammad Rawi membacakan perintah harian amanat Jaksa Agung untuk semua keluarga besar Adhyaksa. Tujuh perintah tersebut dibacakan saat upacara puncak HBA di halaman Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Jumat (22/7/2022).
Perintah harian sebagai pedoman dan pelaksanaan tugas tersebut antara lain, Tingkatkan kapabilitas, kapasitas dan integritas dalam mengemban kewenangan berdasarkan Undang-undang. Kedepankan hati nurani dalam setiap pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan. Wujudkan penegakan hukum yang berorientasi pada perlindungan hak dasar manusia. Tingkatkan Penanganan perkara yang menyangkut kepentingan masyarakat. Akselerasi penegakan hukum yang mendukung pemulihan ekonomi nasional. Jaga netralitas aparatur kejaksaan Guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan Tingkatkan transparansi akuntabilitas kinerja Kejaksaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tujuh perintah harian untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh, sebagai pedoman dan pelaksanaan tugas kepada seluruh jajaran keluarga besar Adhyaksa dimanapun berada,” kata Kajari Banyuwangi, Mohammad Rawi.
HBA Ke-62, lanjut Rawi, merupakan momentum untuk melakukan evaluasi dan introspeksi atas kinerja yang telah dikerjakan setahun terakhir, juga untuk menyusun strategi menghadapi tantangan di masa depan. Untuk itu, seluruh aparat penegak hukum harus senantiasa menempa ketrampilan hukum dan nilai-nilai keadilan, agar hukum yang adil dapat ditegakkan sempurna.
“Seorang Jaksa harus terus mengasah hati nurani agar mampu menyeimbangkan segala aspek hukum,” ungkap Rawi saat menyampaikan amanat Jaksa Agung.
Kepastian hukum, humanis menuju pemulihan ekonomi, dijadikan tema dalam HBA Ke-62 merupakan wujud kepekaan kejaksaan melihat dinamika saat ini, serta menunjukkan optimisme Kejaksaan dalam berperan menghadirkan penegakan hukum yang memberikan kemanfaatan luas dan menunjang kebangkitan ekonomi.
“Kepastian hukum yang humanis bukan berarti kita harus tunduk kepada tekanan. Namun lebih cermat menyerap nilai keadilan, memperhatikan keadaan sekitar dan memahami kebutuhan masyarakat secara proporsional,” jelas Rawi.
Institusi Kejaksaan, tambah Rawi, saat ini menjadi salah satu instansi yang mempunyai tingkat kepercayaan tinggi dari masyarakat. Hal tersebut, merupakan hasil kerja keras, cermat dan cepat. Respon cepat meningkatkan penanganan perkara yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
“Mari wujudkan penegakan hukum yang tegas dan humanis kepada siapa saja tanpa pandang bulu,” pungkasnya.