Laporan Yudi Ahyadi
JAKARTA,poskota.Net- Ikatan Alumni Departemen Teknik Gas Petro Kimia Universitas Indonesia ( FE ILUNI DTGPK FTUI ) kembali melaksanakan Seminar Nasioanal Yang diselenggarakan oleh Forum Energizing Indonesia.
Seminar ke 9 ini dengan Thema yang diangkat adalah ketahanan energi nasional atau Sustanaible energy for Indonesia. Di zaman sekarang ini sistem energi global sedang mengalami perubahan fundamental yang mempengaruhi hampir semua negara akan memiliki konsekuensi geopolitik yang luas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemajuan tehnologi dan penurunan biaya tehnologi membuat energi terbarukan tumbuh lebih cepat daripada sumber energi lainnya bahkan beberapa tehnologi energi terbaruka. Sepetri surya dan air bisa lebih kompetitif dan bahan bakar fosil di sekitar ketenaga listrikan , Demikian kata Geri RL, Tamon.
Lebih lanjut Geri mengatakan Ketahanan energi ( energy security ) digambarkan dengan bebeerapa indikator yakni ketersedian listrik, kemudahan mendapatkan, keterjangkauan harga, bagaimana lkualitasnya yang dapat diterima serta bagaimana kesinambungan atau berkelanjutan dari sistem penyediaan permintaan energi yang ada.
Sebagai hasil dan pertumbuhan ekonomi yang telah berlangsung beberapa dekade, pertambahan penduduk (termasuk migrasi dari desa desa ke kota). Serta perubahan gaya hidup yang semakin energy intensive, permintaan ( konsumsi) terhadap energi terus tumbuh di Indonesia.
Menurut Gery RL. Tamon sebagai ketua Acara Seminar Nasioanal Forum Enegizing Indonesia mengatakan awalnya kita terbentuk itu dari minat, terus kita bikin perkumpulan hanya berupa diskusi- diskusi biasa saja kemudian selanjutnya dalam perkembangannnya.
“Kita akhirnya bikin seminar dan perkembangannya terakhir berkolaborasi dengan mahasiswa sebagai,” pelatihan soft skill jadi bisa dapat nanti di dunia kerja,” terangnya.
Di Forum Energizing Indonesia kita akan membahas lebih kesisi energi baik bagaimana perkembangannya energi kendalanya seperti apa, terus kearah energi Indonesia akan kemana, di beberapa tahun kedepan sehingga bisa kasih masukan kepada Pemerintah Indonesia, siapa tahu apa yang kita diskusikan.
“Jadi tolak ukur menjadi barometer sebagai pengambilan masukan atau menjadi kebijakan bagi Indonesia ke depan ,semoga,” ujar Gery kepada awak media.
Sampai dengan sekarang acara Seminar Nasional yang di selenggarakan dua kali ini setahun ini, dikoordinasikan oleh para mahasiswa sendiri FTUi dengan bantuan bimbingan dan kerjasama dengan Para Alumni Universitas Indonesia tersebar di Indonesia.