Laporan, Robinsar Silaban
Simalungun,Post Kota.Net – Zocson silalahi kepala dinas (Kadis) Pendidikan kabupaten simalungun terlihat gugup ketika di cecer pertanyaan oleh komisi IV dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penyebab informasi penyekatan kepadanya yang dilakukan oknum rekanan. Rabu (25/5/22)
DPRD komisi IV secara berganti memberikan pertanyaan mulai dari pengadaan baju batik sekolah yang di jual kepada siswa SMP seharga 120 ribu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Andre sinaga ketua komisi fraksi Demokrat mengatakan kualiatas bahan baju batik yang dijual kepada siswa itu dari bahannya adalah kualitas rendah sehingga tidak sesuai dengan harga jualnya.
“kualitas bahan itu bagaikan kain lap” siapa pemasoknya?
Ini sangat memberatkan beban orang tua siswa, tegas Andre
Andre juga mengatakan bahwa penyaluran baju batik kesekolah bagaikan interpensi terhadap kepala sekolah.
“Saya mengunjungi beberapa sekolah, dan kepala sekolah mengatakan tidak berani untuk menolak karena takut dipindahkan” papar Andre kepada Zocson
Selain itu Andre sinaga juga meminta kepada Zocson untuk menjelaskan apa penyebab sehingga dia (Zocson) bisa sampai sampainyan di sandera.
Mendengar pertanyaan yang dilakukan oleh Andre Sinaga Zocson mengatakan kalau tentang penjualan baju batik kepada siswa awalnya tidak di ketahuinya, dan seiring dengan waktu dia mengetahui bahwa pemasok batik tersebut atas nama Bram sumbayak, Namun zocson juga mengatakan belum pernah mengenalnya karena belum pernah bertemu.
Begitu dengan informasi penyanderaan, Zocson membantah kalau dirinya bersama bawahannya di sandera.
Dalam bantahan yang dilakukan Zocson bahwa dirinya tidak disandera, Anggota RDP menekankan kalau informasi penyanderaan itu tidak benar mengapa sampai pihak Denpom meminta rekaman CCTV dari pihak hotel tempat pertemuan mereka. Zokson pun tidak bisa memberikan jawaban diduga akibat sudah terlalu tertekan dan melemparkan pertanyaan tersebut agar dijawab oleh Lusman siagian selaku Kabid SMP dan parsaulian sebagai sekretaris.
Mendapatkan perintah dari Zocson selaku Kadis untuk menjelaskan, Lusman Siagian mengatan kalau awalnya pemicu keributan adalah sewaktu dirinya masih menjabat PPK ada pemesanan paket yang sudah di menangkan oleh PT SDS dari jakarta, namun seiring waktu Lusman di gantikan dari penjabat PPK pesanan paket jadi berubah digantikan kepada yang lain, dan untuk pelaku yang menggantikan tersebut Lusman mengatakan bukan dirinya yang mengganti. Dan dia tidak mengetahuinya.
Namun ketika di tanya bahwa data tersebut berada pada file siapa, Lusman mengakui data tersebut berada di akunnya yang juga menggunakan faswort. Namun Lusman tidak mengetahui siapa yang menggantikanya.
Dengan penjelasan penjelasan yang cukup membingungkan, seolah olah dalam hal tersebut ada tim Hacker yang sengaja melakukan pembobolan data akun kontrak, akhirnya Benhard Damanik meminta supaya hal ini di bawakan kedalam rapat pansus, dan sebelum kerapat pansus Benhard meminta supaya terlebih dulu menghadirkan Sekretaris Daerah ( Sekda) karena hal tersebut dianggap suatu kecerobohan yang memalukan pemerintahan kabupaten simalungun.