Laporan: Ivan Vinotti
Poskota.Net
TOBA| – Dalam upaya mendongkrak dan menggairahkan perekonomian masyarakat yang hampir luluh lantak akibat Pandemi Corona atau Covid19, sejumlah Tokoh Pemerhati mulai angkat bicara. Balige, Kamis (03/02/2022).
Menurut mereka, kondisi pasca Pandemi yang membuat perekonomian masyarakat melemah tidak bisa dibiarkan. Rakyat harus bangkit dari keterpurukan dengan memanfaatkan semua potensi yang dimiliki.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Albiner Sitorus yang merupakan salah seorang pemerhati asal Habornas (Kecamatan Habinsaran, Borbor, dan Nassau) mengutarakan kini saatnya seluruh aspek di lingkungan masyarakat harus digalakkan dalam upaya membangkitkan dunia investasi pasca pandemi Covid-19.
Beliau mencontohkan dukungan terhadap hadirnya sejumlah perusahaan yang berpotensi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat umumnya di wilayah Provinsi Sumatera Utara.
“Seperti salah satunya perusahaan penghasil Pulp di Tapanuli yang hadir dan banyak memberikan bantuan dalam perubahan peningkatan taraf ekonomi masyarakat,” ujar Albiner Sitorus.
Menurutnya, perusahaan PT. Toba Pulp Lestari sudah banyak manfaatnya dirasakan warga khususnya di wilayah Habornas, misalnya pembukaan dan perbaikan jalan di berbagai saerah.
“Selain itu juga renovasi gereja dan sekolah dalam peningkatan dunia pendidikan kerap dilaksanakan,” ungkapkan, disela-sela bincang-bincang dengan sejumlah elemen terkait adanya segelintir orang yang menyatakan penolakan PT TPL.
“Mereka tidak tahu kepedulian TPL kepada masyarakat selama ini sudah terlihat jelas di berbagai tempat. Bahkan banyak ekonomi warga yang dulu padahal memiliki lahan luas, dan setelah bermitra dengan PT TPL, kini banyak warga sudah bisa menikmati hasilnya dengan puas,” terang Albiner Sitorus.
Albiner mengaku bahwa dirinya kini juga turut merasa senang dan bersyukur karena sejumlah lahan di Habornas yang duku terbengkalai kini sudah ditanami tanaman pohon Eucalyptus dengan sistim kerjasama.
“Warga hanya menyediakan lahan sebagai mitra PT TPL lalu menerima uang dari hasil lahan mereka, sedangkan yang mengelola penanaman hingga perawatan dan panen adalah perusahaan sendiri. Enak kan?” ungkap Albiner tersenyum.
Dipaparkannya bahwa berapa warga yang ia pernah temui di desa Hitetano, Natumingka, Janjimaria, Simare, Parsoburan barat dan Matio dan lainnya mengaku merasa senang karena bekerjasama dengan PT TPL.
Mereka sudah menerima dan merasakan hasil puluhan bahkan ratusan juta rupiah atas kerjasama yang baik itu dengan perusahaan Pulp terbesar di Sumatera Utara ini.
“Warga terima bersih hasil dari lahan mereka. Sedangkan mulai dari penanaman, pengolahan, pemeliharaan, dan pemanenan semua dikerjakan perusahaan,” lanjut Albiner.
Atas semua fakta di lapangan, Albiner mengaku heran jika masih ada orang atau kelompok yang meminta PT TPL di tutup. “Kami mencurigai ada kepentingan tertentu dibalik aksi yang meminta perusahaan tutup.
Sama seperti tubuh manusia, jika tangan sakit maka kita obati, bukan malah kita amputasi tangannya. Nah, jika memang TPL ada kekurangan, mari sama sama kita benahi.
“Yang pasti, setelah melihat semua manfaat yang diberikan PT TPL kepada masyarakat luas maka saya tidak setuju PT TPL ditutup karena masih banyak masyarakat Toba yang menggantungkan hidup untuk menyekolahkan dan memenuhi kebutuhan hidup dari TPL” tutupnya.
Red: Jun/Erwin